Ribuan Kaum Muda Jateng Deklarasikan Pemilu Damai 2024, Tanpa Hoaks

Senin, 04 September 2023 13:50 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

damai pemilu muda.jpg
Ribuan Kaum Muda Jateng Deklarasikan Pemilu Damai 2024, Tanpa Hoaks (dok. jatengprov.go.id)

Semarang, Jatengaja.com - Ribuan kaum muda dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) dan luar provinsi mendeklarasikan Pemilu Damai 2024 tanpa hoaks serta perpecahan. 

Deklarasi Pemilu Damai 2024 ini digelar dalam Jambore Kebangsaan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Kota Semarang, Minggu (3/9/2023).

Mengenakan atribut pita merah putih, mereka meneriakan komitmen kawal pemilu damai dengan mengedepankan sikap anti hoaks, menghindari perpecahan, dan menjaga perdamaian.

Mereka juga berikrar untuk mengawal pesta demokrasi, agar seluruh elemen masyarakat dapat mengikuti sesuai hak politiknya.

Salah seorang peserta asal Gunungpati, Kota Semarang Latifah menyatakan keikutsertaan kaum muda dalam mengawal kontes politik lima tahunan sangat penting.

“Pemilu 2024 harus damai, jujur, adil, dan jangan percaya hoaks yang hanya menyebar fitnah,” katanya. 

Untuk diketahui, jumlah pemilih di Jateng dalam pemilu 2024 sebanyak 28.289.413 orang terdiri atas pemilih perempuan sebanyak 14.175.520 jiwa dan pemilih laki-laki sebanyak 14.113.893 jiwa.

Dari jumlah tersebut, setidaknya 60% adalah mereka Generasi Milenial (lahir di tahun 1981-1996) dan Generasi Z (lahir 1997-2012).

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang hadir secara simbolis menancapkan bendera merah putih ke monumen pemilu damai.

Ganjar mengajak seluruh masyarakat Jateng menyongsong Pemilu 2024 dengan suka cita, menjadi pesta rakyat yang menyenangkan, bukan menjadi ajang perpecahan.

"Mari kita sukseskan Pemilu 2024. Gunakan hak suara dengan damai, bahagia dan senang. Ini kontestasi rutin lima tahunan, terlalu sayang jika menjadi penyebab pertikaian, permusuhan serta perpecahan. Jateng harus jadi contoh pemilu damai, adil, dan jujur,” katanya.

Kepada seluruh masyarakat, Ganjar meminta untuk mengawasi proses pemilu. Tidak boleh ada hoaks, money politik hingga black campaign yang terjadi selama proses pemilihan wakil rakyat berlangsung.

"Jangan golput. Ajaklah semua orang memilih pemimpin yang terbaik, bisa memahami, mengerti, dan bisa menyejahterakan rakyat,” ujar gubernur Jateng. (-)