Produk Sapu Batang Sorgum Warga Purbalingga Ini di Ekspor ke Korsel dan Jepang

Rabu, 26 Juni 2024 12:40 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

karya sapu sorgum.jpeg
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (kiri) melihat produk sapu batang sogum. (dok.jatengprov.go.id)

Purbalingga, Jatengaja.com - Produk sapu dari batang sogum warga Desa Karanggambas Kecamatan Padamara, Purbalingga, Bambang Triono mampu menembus pasar luar negeri.

Bambang memanfaatkan sorgum, tanaman serealia ini tak hanya sebagai makanan alternatif pengganti beras, tetapi juga mengolah batang tanaman sorgum menjadi produk sapu.

Sejak 1997, Bambang mengolah batang tanaman sorgum menjadi sapu, lalu menjualnya ke kota dan kabupaten lain, serta akhirnya menembus pasar ke manca negara Korea Selatan (Korsel) pada 2015.

“Saat ini sudah ekspor ke Korea Selatan. Ekspor sapu sorgum ke Jepang masih dalam proses untuk MOU, tetapi penjualan produk kita juga sudah jalan,” ujarnya dilansir jatengprov.go.id. Rabu(26/6/2024),

Menurut Bambang, sapu batang sorgum produksinya, dijual mulai harga Rp60 ribu sampai Rp200 ribu. Setiap bulan, mengekspor 1-2 kontainer sapu sorgum ke Korea dan Jepang

Pemilik CV Rayung Pelangi dan PT Rayung Pelangi Nusantara ini, menyebutkan selain perusahaannya, terdapat tiga perusahaan lain yang khusus memproduksi sapu batang sorgum.

Bambang pun mengapresiasi dukungan diberikan Pemerintah Kabupaten Purbalingga, yang selalu mendukung pelaku UMKM. 

“Saya bisa seperti ini memang memulai dari UMKM. Awalnya kita keliling ke kota-kota lainnya. Saya sering ikut seminar-seminar di kedinasan dan bisa sampai mandiri,” ujarnya.

Sementara, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menyatakan, pihaknya mendukung UMKM di wilayahnya untuk bisa terus berkembang.

Pemkab Purbalingga, lanjut bupati, juga mempunyai berbagai program untuk pengembangan UMKM, di antaranya bantuan pelatihan, pemasaran, pendamping, dan bantuan modal kerja. 

“Mudah-mudahan ini akan meningkatkan semangat para pelaku UMKM, ke depan bisa terus maju, bisa terus berkembang produk-produknya, dan tentunya UMKM Kabupaten Purbalingga ini bisa terus naik kelas,” katanya.

Oleh karenanya, kepada para pelaku UMKM Purbalingga, bupati menambahkan bila membutuhkan fasilitasi dari pemerintah daerah, jangan sungkan-sungkan untuk berkoordinasi.

“Saya titip kepada rekan-rekan kepala desa, yang namanya dana desa itu bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya pemberdayaan UMKM,” harapnya. (-)