Kapolda Jateng Beri Kesempatan Santri Hafal 30 Juz Alquran Masuk Polisi Gratis
Semarang, Jatengaja.com - Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Ahmad Luthfi memberikan kesempatan kepada santri hafal 30 juz Alquran untuk masuk menjadi anggota Polri secara gratis.
Hal ini disampaikan Kapolda Jateng saat menghadiri Haflah Akhirissanah dan Tasyakuran Khotmil Quran ke-4 Madrasah Quranil Majid Ponpes Putri Blater Madinatul Qur’an (BMQ), Kabupaten Semarang, Minggu (23/6/2024).
Hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat utama Polda Jateng, Forkopimda Kabupaten Semarang, Pimpinan Ponpes Blater KH. Fatkhurrohim Mas'ud, Pengasuh Ponpes H. An'im Aba Abdilah, serta para santriwati Ponpes MBQ.
- Seluruh ASN Pemkab Purbalingga Wajib Ikut Diklat Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Ini Tujuannya
- Jemaah Haji Asal Temanggung Jadi Kloter Pertama Tiba di Asrama Donohudan
- Baznas Jateng Kemas Daging Hewan Kurban 88 Sapi Menjadi Kornet dalam Kaleng
- Bapanas Beri Penghargaan Jateng Sebagai Provinsi Terbaik Terapkan PAS AMAN di Pasar Tradisional
- Jemaah Haji Indonesia Kloter 1 Embarkasi Surabaya Awali Fase Pemulangan ke Tanah Air
“Silahkan adik adik santri penghafal Alquran untuk mendaftar Polisi. Polda Jateng memberi prioritas bagi para santri hafidz untuk masuk jadi anggota Polri secara gratis,” kata Kapolda Jateng.
Melalui Program Rekrutmen Proaktif (Repro) calon anggota Polri, telah banyak menjaring para penghafal Alquran untuk berkarier menjadi anggota Polisi.
Salah satu buktinya adalah Bripda Sherly, anggota Polresta Banyumas yang diterima menjadi anggota Polri karena mampu menghafal 30 Juz Alquran.
Kepada para santriwati yang dinyatakan lulus sebagai penghafal Alquran, Kapolda Jateng menyampaikan bangga dan memberikan ucapan selamat kepada para santriwati.
“Saya bangga karena bisa ikut mengantar haflah akhirissanah, ini suatu kebanggaan untuk saya, ini tidak sembarangan,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Jateng memberikan gambaran mengenai tugas sebagai anggota Polri yakni sebagai pelindung pelayan dan pengayom bagi masyarakat.
Dalam upaya menjaga keutuhan bangsa dan negara, Polri dan pesantren mempunyai peran yang sama karena yang dibuktikan dengan diajarkannya amar makruf nahi munkar kepada para santri pondok pesantren.
“Sudah banyak lulusan pondok pesantren kemudian pemimpin bangsa, di antaranya almarhum mantan Presiden Gus Dur, Wapres Amir Makruf, Bupati Jawa Timur Ibu Khofifah, dan lainnya,” ujar Ahmad Luthfi.
Kapolda Jateng menambahkan, pendidikan pesantren menjadi role model karena secara tidak langsung telah memberi benteng kepada anak anak dari pergaulan yang salah arah.
Pondok pesantren juga menjadi benteng sejak dini dari persebaran paham intoleran. Melalui pesantren anak anak diajarkan toleransi dalam Islam, sehingga dijauhkan dari penyebaran paham intoleran yang masif di media sosial oleh kelompok-kelompok tertentu yang salah memberi pemahaman tentang ajaran Islam.
"Melalui pesantren, anak anak akan dididik agar berguna bagi bangsa dan negara sehingga menjadi kebanggan kita selaku orang tuanya. Sudah tepat kalau pesantren ini menjadi benteng terakhir dan garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI,” kata Kapolda Jateng. (-)