Pengguna QRIS di Jateng Tembus 7,98 Juta, Terbesar ke-3 Nasional

Senin, 03 November 2025 14:39 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

bi rahmat.jpg
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Rahmat Dwisaputra. (dok. Bank Indonesia Jawa Tengah)

Semarang, Jatengaja.com - Pengguna QRIS di Jawa Tengah (Jateng) hingga Agustus 2025 tercatat mencapai total sebanyak 7,98 juta orang dan menempati posisi ke-3 nasional.

Guna edukasi dan meningkatkan pembayaran non tunai QRIS,  Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Rupiah Tresno Budoyo, di Semarang, Sabtu 1 November 2025.

Sementara, derdasarkan data Bank Indonesia perkembangan akseptasi digital di Jateng terpantau tumbuh akseleratif. Per Agustus 2025, terdapat lebih dari 4,1 juta merchant QRIS atau meningkat 21,44% (yoy), terbanyak ke-4 di Indonesia.

Dari sisi pengguna terdapat penambahan sebanyak 354.758 pengguna sehingga mencapai total 7,98 juta pengguna dan menempati posisi ke-3 nasional. 

Perkembangan transaksi QRIS di Jawa Tengah juga menunjukkan capaian signifikan dengan volume transaksi mencapai 553 juta transaksi , tumbuh 231,29% dari target tahun berjalan dan nominal transaksi senilai Rp77,393 milyar. 

Di sisi lain, implementasi elektronifikasi transaksi Pemda terus menunjukkan penguatan. Hal ini tercermin dr hasil evaluasi implementasi ETPD Provinsi Jateng pada Semester I-2025 yang berhasil mempertahankan status sebagai Pemda “Digital” dengan capaian Indeks ETPD sebesar 96,5%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Rahmat Dwisaputra, menyatakan capaian ini didukung berbagai program inovasi BI Jawa Tengah yang dalam implementasinya berkolaborasi dengan mitra strategis di daerah. 

Program itu antara lain adalah QRIS Society LPG Channel, yang memperluas akseptasi pembayaran digital di merchant pangkalan LPG, Digitalisasi pembayaran di destinasi wisata, seperti Kawasan Candi Borobudur, Lawang Sewu, dan Kepulauan Karimunjawa.

Kerja sama peningkatan literasi Rupiah dan sistem pembayaran non tunai, baik dengan Pemda, perbankan, maupun sekolah/pesantren.

“Serta fasilitasi dukungan sarana prasarana untuk penguatan akseptasi digital dan hilirisasi pangan, termasuk dalam kerangka pengembangan UMKM di daerah,” kata Rahmat.

Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang selama ini telah konsisten mewujudkan sinergi bersama Pemerintah Daerah dan pihak - pihak terkait lainnya untuk mendorong digitalisasi di Jawa Tengah. (-) 

 

 

 

(-)