Penduduk Miskin Indonesia Naik Jadi 26,36 Juta Jiwa

Senin, 16 Januari 2023 19:24 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

Kepala BPS Margo Yuwono ..jpeg
Penduduk Miskin RI Tembus 26,36 Juta Jiwa, BPS : Angkatan Kerja Belum Terserap Imbas Pandemi

Jakarta, Jatengaja.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengatakan, kondisi kemiskinan di Indonesia belum sepenuhnya pulih usai dihantam pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. 

Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin per September 2022 mencapai 26,36 juta orang atau meningkat sebanyak 0,20% dibandingkan Maret 2022. Namun secara year on year (yoy) September 2021 menurun 0,14 juta orang.

Adapun kemiskinan ini dirilis per semester atau 6 bulan pada September dan Maret setiap tahunnya.

"Kalau dilihat tenaga kerja, belum sepenuhnya angkatan kerja terserap akibat pandemi dua tahun terakhir ini,"ujar Margo di kantor BPS Jakarta pada Senin, 16 Januari 2023, dikutip dari www.trenasia.com.

Menurut Margo, angka kemiskinan terus menurun sejak September 2021. Persentase penduduk miskin pada September 2022 sebesar 9,57% meningkat 0,03% terhadap Maret 2022 dan menurun 0,14 poin terhadap September 2021.

Tertinggi

Di sisi lain, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan meningkat sebanyak 0,16 juta orang dari 11,82 juta orang pada Maret 2022 menjadi 11,98 juta orang. Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan meningkat sebanyak 0,04% dari 14,34 juta orang pada Maret 2022 menjadi 14,38 juta.

Berdasarkan paparan BPS, pada September 2022 menjadi puncak tingkat kemiskinan tertinggi, yaitu 10,19% atau 27,55 juta orang. 

Jika dirinci menurut pulau pada September 2022, peningkatan kemiskinan terjadi di semua pulau, tertinggi terjadi di Maluku dan Papua yang naik dari 19,89% menjadi 20,10%. Namun secara nasional, penduduk miskin terbanyak ada di pulau Jawa yakni 52,85% atau sebanyak 13,94 juta orang.

Kemudian, garis kemiskinan (GK) pada September 2022 tercatat sebesar Rp535.547 per kapita per bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp397.125 atau 74,15%. Sementara garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp138.422 atau 25,85%.

"Peningkatan garis kemiskinan ini tertinggi dalam 9 tahun (September 2013)," katanya. (-)