Pelaku Wisata Jateng Diminta Kembangkan Wisata Halal
Semarang, Jatengaja.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sudah menyiapkan mekanisme wisata halal mulai dari hulu hingga ke hilir.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta seluruh pelaku wisata berupaya semakin masif lagi. Dikatakan, salah satu potensi yang dapat ditingkatkan adalah wisata halal.
“Diharapkan, wisata halal ini bisa menjadi salah satu penunjang wisata di Jateng. Maka sudah kita siapkan mekanismenya mulai dari hulu, seperti RPH (rumah pemotongan hewan), juru sembelihnya, kita upayakan tersertifikasi halal. Juga ke objek wisata, kita datangi dan kita arahkan untuk ke sana (halal),” kata Taj Yasin, di Rumah Dinas Rinjani, Senin (16/1/2023).
- Pemkot Semarang Akan Kembangkan Kampung Melayu Jadi Tujuan Wisata
- Simak Cara Mencegah Agar Akun Instagram Tak Diretas
- Hindari Penyalagunaan, Wagub Jateng Minta IAI Perketat Penjualan Obat di Apotek
Menurutnya, setiap wilayah di Jateng memiliki potensi untuk diolah menjadi objek wisata. Baik itu, wisata religi, wisata edukasi, agrowisata, wisata alam, atau rekreasi.
Desa Wisata
Wagub menambahkan, banyak kantong wisata yang bisa dimanfaatkan untuk menarik wisatawan ke Jateng. Selain itu, Desa Wisata juga menjadi salah satu daya tarik yang bisa terus dikembangkan.
“Ayo makin masif lagi, lebih semangat lagi. Kita bisa menciptakan event (acara) agar wisatawan tertarik. Target kita tahun ini 21 juta orang wisatawan datang ke Jateng,” katanya.
- Badai PHK Belum Usai, McDonalds Akan Lakukan PHK Massal
- SIG Targetkan Menjadi Penyedia Bahan Bangunan Terdepan Regional
- Inflasi Kota Semarang Terendah di Jawa Tengah
Berdasar laporan yang diterima, wagub memaparkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jateng pada 2022 mencapai 44.093.933 orang. Jumlah tersebut, lanjutnya, diketahui melampaui target yang ditetapkan, yakni sebanyak 11.530.429 orang.
“Artinya, kita punya potensi besar untuk berkembang. Makanya, ayo kita berkreasi lagi, bikin daya tarik yang berbeda, bikin agar wisatawan merasakan pengalaman baru untuk bisa diceritakan,” tuturnya. (-)