Kolaborasi
Jumat, 20 Januari 2023 17:05 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Semarang, Jatengaja.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mentargetkan angka kemiskinan ekstrem harus mencapai angka 0% pada tahun 2024. Salah satu caranya dengan mengendalilan inflasi.
Target ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu pada Kick-Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Semarang Tahun 2024.
“Ada tujuh kelurahan yang menjadi perhatian karena kemiskinan yang akan kita usahakan dengan project ketahanan pangan,” Hevearita Gunaryanti Rahayu pada kegiatan yang berlangsung di Ruang Lokakrida Gedung Moch. Ichsan Lantai 8 Balaikota Semarang, Kamis (19/1) dilaasir dari semarangkota.go.id.
Pada kesempatan itu, Mbak Ita panggilan Plt Wali Kota Semarang mengemukakan tema pembangunan yang akan dilaksanakan Kota Semarang tahun 2024 adalah “Pemantapan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang didukung oleh penguatan struktur yang mendukung keberlanjutan”.
Dengan fokus utama a adalah pengendalian inflasi, dengan cara salah satunya adalah memantau harga di lapangan dan bijak khususnya mengatur tarif PDAM dan angkutan umum.
Menurut Mbak Ita kegiatan Kick-Off Meeting Penyusunan RKPD Kota Semarang Tahun 2024 merupakan momentum penting untuk Pemkot Semarang menyusun regulasi tahunan.
“Momentum ini penting karena akan menjadi kebijakan juga kewajiban untuk pembangunan Kota Semarang ke depan,” tandasnya.
RKPD Kota Semarang tahun 2024 merupakan penjabaran tahun ketiga dari RPJMD tahun 2021-2026. Harapannya Pemerintah kota Semarang bisa memperoleh gambaran dan strategi arah kebijakan pembangunan Kota Semarang sesuai arah kebijakan pembangunan nasional dari Presiden RI Joko Widodo.
Sementara, Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengemukakan isu-isu aktual pelaksanaan pembangunan di Kota Semarang yang juga akan menjadi pijakan dalam rangkaian penyusunan perencanaan tahun 2024 pada kegiatan Kick Off Meeting RKPD Kota Semarang Tahun 2024 ini.
Isu-isu strategis kota Semarang antara lain permasalahan banjir, kemiskinan ekstrem yang harus sudah mencapai 0% di tahun 2024, kasus stunting yang masih cukup besar, serta tantangan kondisi makro ekonomi yang masih memerlukan kerja keras.
Meskipun kondisi Kota Semarang relatif baik, yang ditandai dengan ekonomi yang masih tumbuh di atas 5 persen serta inflasi yang terkendali di angka 4,99 persen per Desember 2022,” ujarnya. (-)
Bagikan
Kolaborasi
sebulan yang lalu