Rabu, 24 Desember 2025 09:05 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt

Jakarta, Jatengaja.com - Sebuah pelung bisnis baru yakni konsep kuliner unik bertajuk Warteg Bayi yang menawarkan pengalaman makan ala warteg, tetapi diisi dengan menu khusus bayi dan balita.
Kehadirannya langsung mencuri perhatian publik, terutama para orang tua muda yang kerap kesulitan menemukan makanan pendamping ASI (MPASI) yang praktis, higienis, dan bergizi.
Berbeda dari warteg konvensional, Warteg Bayi ini menyajikan menu sehat yang dapat disesuaikan dengan usia anak, tekstur makanan, serta kebutuhan gizi. Hidangan ini disajikan mulai dari karbohidrat, protein, hingga sayuran.
Warteg Bayi ini didirikan oleh Mang Enjot, seorang pemuda yang kerap mempromosikan usahanya, melalui akun TikTok(@enjot.was.here). Selain Warteg Bayi, dirinya juga memiliki usaha lain seperti Kopi Keliling Remaja Gen Zompo, dan All You Can Eat 1x Serok 5k.
Berdasarkan postingan pada akun tersebut, dirinya berani membuka usaha tersebut berawal dari pengalaman pribadi sebagai orang tua yang sering kesulitan mencari makanan bayi di luar rumah. Alih-alih hanya menjual produk makanan bayi, pengelola memilih menghadirkan konsep warteg karena dinilai dekat dengan masyarakat dan fleksibel dari sisi menu.
Untuk menjaga kenyamanan, proses penyajian dilakukan dengan pengawasan yang tepat, termasuk kebersihan alat makan dan area makan anak.
Tak hanya soal makanan, Warteg Bayi ini juga menghadirkan pengalaman berbeda. Anak-anak diajak untuk berinteraksi, bahkan mencuci peralatan makan menggunakan sabun khusus yang aman. Sebagai bentuk apresiasi, anak-anak kerap diberi hadiah kecil seperti mainan yang membuat sang anak bersemangat saat menyantap makanan.
Selain itu, anak-anak juga diberi kesempatan memilih sendiri buah, sayur, dan menu yang ingin mereka konsumsi, sehingga menciptakan kesan interaktif dan menyenangkan. Proses ini tidak hanya membuat waktu makan terasa lebih akrab, tetapi juga membantu anak mengenal pilihan makanan sehat sejak dini.
Konsep ini dibuat untuk membantu melatih kemandirian anak sejak dini, sekaligus menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan, bukan sekadar rutinitas. Banyak masyarakat yang menyebut konsep ini “relate” dengan kebutuhan keluarga. Hal ini dikarenakan Warteg Bayi mampu menjawab dan menyediakan layanan menu yang kerap membuat ibu-ibu resah.
Dari sisi peluang bisnis, usaha ini membuka ceruk pasar baru di industri kuliner. Mang Enjot berhasil memiliki dua cabang, yaitu di Bandung dan Pamulang. Kehadiran Warteg Bayi ini menawarkan alternatif makan langsung di tempat dengan harga yang relatif terjangkau dan ramah terhadap anak-anak.
Fenomena warteg bayi menunjukkan bahwa inovasi kuliner tak selalu soal rasa atau kemewahan, tetapi tentang menjawab kebutuhan spesifik masyarakat. Di tengah meningkatnya kesadaran orang tua terhadap gizi anak, konsep seperti warteg bayi berpotensi berkembang menjadi model usaha berkelanjutan, khususnya di kota-kota besar dengan populasi keluarga muda yang kerap labil dalam menentukan urusan rumah tangga. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Maharani Dwi Puspita Sari pada 23 Dec 2025
Bagikan