Selasa, 19 Juli 2022 10:10 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Temanggung, Jatengaja.com – Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, merupakan salah satu sentra penghasil kopi robusta di Jawa Tengah. Potensi kopi robusta yang dihasilkan pun terus dioptimalkan agar memberikan manfaat nyata bagi warga.
Guna lebih mengenalkan kopi kepada generasi milenial, Pusat Studi Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Sekolah Kopi Gemawang, Kabupaten Temanggung, menggelar pelatihan untuk generasi milenial.
Pelatihan Pemuda Tani tersebut mengusung tema Penguatan Kapasitas Petani Kopi Milenial guna Mencapai Kemandirian, dan berlangsung di Sekolah Kopi Gemawang, Kabupaten Temanggung.
Koordinator Sekolah Kopi Gemawang, Sarwadi (38) menjelaskan, dengan ketinggian 500-700 mdpl, Gemawang mempunyai karakteristik kopi Robusta yang berbeda dengan daerah lain di Temanggung. Potensi itu mesti dioptimalkan agar meningkatkan perekonomian masyarakat, salah satunya melalui pelatihan bagi pemuda tani atau petani milenial.
Selain dari Gemawang, pelatihan juga diikuti peserta dari Desa Purwosari (Kecamatan Kranggan) dan Desa Blimbing Margolelo (Kecamatan Kandangan). Hal itu sekaligus menindaklanjuti MoU yang dijalin bersama LPPM UNS sejak 2021 lalu.
“Potensi kopi Gemawang ini secara berkelanjutan harus ditingkatkan, maka diawali dari perbaikan kualitas dari pascapanen sampai proses produksinya,” katanya.
Penghasil Kopi
Camat Gemawang, Marlini Tarigan mengatakan, dua pertiga lahan pertanian di Kecamatan Gemawang ditanami kopi Robusta. Karena itu, wilayahnya dikenal sebagai penghasil kopi Robusta di Kabupaten Temanggung, dengan 6.767 petani. Saat ini ada 52 brand kopi yang menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat.
“Di Gemawang, hampir semua rumah punya tanaman kopi. Potensi kopi di daerah ini diangkat untuk menarik minat dan meningkatkan kualitas proses kopi, salah satunya diawali dengan petik merah. Kerja sama dengan UNS ini menjadi momentum perbaikan kualitas kopi Gemawang, bersama Sekolah Kopi Gemawang terus memberikan edukasi kepada masyarakat,” katanya.
Perwakilan LPPM UNS, Danang Purwanto mengungkapkan, pelatihan Kopi Pemuda Tani itu sepenuhnya dibiayai pusat studi LPPM UNS. Pihaknya mengapresiasi kelembagaan Sekolah Kopi Gemawang dengan tata kelola dan pola kerja pelatihan, yang mengajak generasi milenial untuk menggairahkan perkopian di Gemawang dan Kabupaten Temanggung.
“Saling memberi informasi, saling bertukar pengetahuan, teman-teman Sekolah Kopi Gemawang memberikan pengalamannya, kami selaku akademisi memberikan pengetahuan pelatihan secara kontinyu. Langkah ini sebagai bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi,” katanya. (-)
Bagikan