UMKM
Sabtu, 25 Februari 2023 22:46 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Batang, Jatengaja.com - Kerajinan blangkon buatan warga Jalan Kalipucang Kulon RT 4 RW 01, Kabupaten Batang, Misbahun Najib mulai merambah pasar luar Jawa seperti Kaliman dan Sumatera.
Blangkon adalah penutup atau ikat kepala lelaki dalam tradisi busana adat Jawa. Kain untuk kepala ini mengunakan bahan ada yang polos dan ada juga yang bermotif hias batik.
Menurut Misbahun pemasaran blangkon mulai berkembang hingga ke luar Jawa seusai mengikuti program Lapak Ganjar milik Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.
Lapak Ganjar adalah media sosial untuk mempromosikan usaha milik pelaku Usah Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jateng
“Setelah saya ikut Lapak Ganjar ada peningkatan penjualan dari tadinya sekitar Jawa Tengah, sekarang sudah ke luar Jawa,” kata Misbah dilansir dari jatengprov.go.id, Sabtu (25/2).
Pemasaran blangkon telah merambah Medan, Palembang, Jambi, dan sejumlah titik di daerah Sumatera. Konsumen banyak yang melakukan order kembali setelah pembelian pertama.
Lebih lanjut, Misbahun menyatakan sejak mengikuti Lapak Ganjar penjualan blangkon makin laris. Bila sebelumya sehari 1 pieces, sekarang dalam sehari bisa 2 pieces hingga 4 pieces.
“Blangkon saya buat sendiri mulai dari menyeleksi bahan baku kain batik Batang, menjahit, mengelem sampai siap pakai,” ujarnya.
Pemasaran blangkon selama ini dilakukan dengan dipajang di kios milik desa serta melalui online.
Selain blangkon, Misbahun juga membuat baju surjan yakni busana atas resmi adat Jawa untuk pria. Bahan dasar surjan terutama adalah lurik, meskipun ada yang memesan dengan bahan bermotif kembang-kembang.
Misbah berharap, baju sorjan akan lebih masif dijual di pasaran. “Harapan saya surjan bisa masuk ke toko-toko busana muslim," harapnya.
Sebagai pelaku UMKM, Misbah berterimakasih dengan adanya program Lapak Ganjar. Sebab, karena dari promosi tersebut, banyak UMKM yang terbantu dalam pemasaran produknya.
“Sehingga usaha makin berkembang dan penghasilannya bisa untuk mengembangkan usaha, serta mencukupi kebutuhan keluarga,” ujarnya. (-)
Bagikan