jalan tol
Jumat, 17 Maret 2023 21:38 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Karanganyar, Jatengaja.com – Kurang lebih satu bulan ke depan, kegiatan terakbar di Negeri ini, yaitu mudik Lebaran akan berlangsung. Jutaan pemudik akan melintasi berbagai kota di Indonesia.
Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu daerah dengan jumlah pemudik terbesar. Menyambut Mudik Lebaran 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama berbagai pihak terkait berupaya mempersiapkan pelaksanaan mudik agar berjalan aman dan lancar.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno bersama pihak terkait menggelar Rakor Lintas Sektoral Persiapan Posko Terpadu Lebaran 2023, Jumat (17/3/2023).
Dikatakan, berbagai persiapan yang harus dilakukan antara lain, perbaikan jalan rusak, stok dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat harus merata. Selain itu, kelancaran lalu lintas pemudik dan akses di tempat-tempat wisata, serta kewaspadaan terhadap bencana alam
“Rapat koordinasi ini untuk persiapan Posko Terpadu Lebaran, karena kita mengantisipasi di 2023 yang mudik pasti banyak. Dengan jumlah pemudik yang cukup besar, tentu saja kita harus mengantisipasi dari sisi lalulintas maupun kebutuhan pokok masyarakat,” ujar sekda, di Hotel Syariah, Colomadu Karanganyar.
Menurut Sekda, untuk mengantipasi ketidaknyamanan pemudik saat melintas di Jateng, perbaikan jalan rusak karena curah hujan yang tinggi terus dilakukan. Pihaknya meminta Bina Marga untuk ekselerasi pemeliharaan dan pembangunan-pembangunan yang ada, terutama di jalan nasional supaya selesai sebelum Lebaran.
Persiapan lainnya adalah persediaan dan distribusi bahan pokok masyarakat harus merata dan lancar. Kondisi bertambahnya jumlah penduduk Jateng menjadi sekitar 48 juta jiwa saat Lebaran, akan berdampak terhadap tingginya kebutuhan bahan pokok. Sehingga, pasokan dan distribusi harus selalu lancar dan merata, agar tidak terjadi inflasi.
“Ini perlu diantisipasi karena yang akan masuk ke Jateng cukup banyak dan penduduk Jateng akan meningkat luar biasa. Sehingga pergerakan kebutuhan masyarakat juga harus bisa diantisipasi, supaya tidak terjadi distribusi yang tidak merata karena nanti ujung-ujungnya masalah inflasi,” tuturnya.
Cuaca Ekstrem
Selain itu, kewaspadaan di tempat-tempat wisata yang ada di Jateng. Karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat, apabila telah sampai di kampung halaman dan berkumpul keluarga, kemudian akan berwisata. Sehingga akses dan kondisi objek wisata harus menjadi perhatian, supaya pengunjung tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Sekda menuturkan, cuaca ekstrem juga harus diwaspadai. Berdasarkan perkiraan BMKG, pada 2023 ini curah hujan berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada bulan April beberapa daerah ada yang sudah masuk musim kemarau, sehingga daerah-daerah rawan kekeringan perlu diantisipasi terkait persiapan kebutuhan air bersih. Selain itu, daerah daerah rawan longsor dan banjir juga harus diwaspadai lebih awal.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Syurya Deta Syafrie menjelaskan, beberapa isu menonjol menjelang Lebaran 2023. Yakni, adanya pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan nasyarakat (PPKM), hasil survei Badan Kebijakan Transportasi, Jateng merupakan daerah tujuan terbesar. Selain itu, adanya cuti bersama yang cukup panjang mulai 21-26 April 2023.
“Juga berdasarkan prakiraan BMKG bahwa cuaca ekstrem akan terjadi pada Maret, April, dan Mei. Sehingga, bagaimana nanti kita bisa saling mengantisipasi cuaca ekstrem, angin kencang, hujan lebat, dan curah hujan tinggi menjadi tantangan kita, untuk menjaga Jateng tetap kondusif,” ujarnya. (-)
Bagikan