Digitalisasi
Kamis, 07 September 2023 09:11 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Semarang, Jatengaja.com - Guna mengangkat potensi pariwisata alternatif di Kota Semarang digelar Festival Bendungan Blancir yang dimeriahkan dengan lomba titik pinang.
Lomba titik pinang irip lomba panjat pinang, tetapi tiang bambu sebagai tempat untuk menggantung hadiah tidak terlalu tinggi, dan peserta tidak memanjat, melainkan diharuskan meniti bambu yang membelah sungai.
Peserta harus meniti jembatan dari bilah bambu tersebut untuk bisa mengambil hadiah. Tidak mudah menyeberangi bila bambu itu sehingga banyak peserta yang terjatuh di sungai.
Ketua Panitia Festival Bendungan Blancir, Anto Sulistyo menjelaskan konsep awal festival itu untuk menyatukan tiga wilayah yang dulu satu kawasan, namun sekarang mengalami pemekaran.
“Dulu wilayah Blancir satu RT, kemudian pemekaran jadi tiga wilayah, yakni RT 1 masuk Kelurahan Plamongan Sari, RT 6 Pedurungan Kidul, dan RT 1 Sendangmulyo. Kami satukan agar tetap kompak. Tahun ini ada 200 peserta," katanya dilansir semarangkota.go.id, Kamis (7/9/2023).
Menurut Anto, Festival Bendungam Blancir yang digelar Minggu (3/9) sudah berlangsung sejak 1990 untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, tetapi sekarang mulai didesain dan dikonsep sedemikian rupa sebagai potensi pariwisata alternatif di Kota Semarang.
“Bu wali kota dan anggota DPRD Semarang mendukung penuh untuk memajukan Blancir sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan,” tandasnya.
Anggota DPRD Kota Semarang, Dyah Ratna Harimurti menilai potensi Bendungan Blancir untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alternatif sangat besar, apalagi lokasinya strategis.
"Blancir ada di perbatasan Demak dan Semarang. Banyak orang Demak juga bekerja di Semarang, jalur ini ramai dilewati. Setiap Senin ada namanya Pasar Senen, enggak kalah sama car free day,” katanya.
Anggota dewan yang akarab dipanggil Detty menambahkan Festival Bendung Blancir merupakan salah satu kegiatan yang cukup efektif untuk mengangkat potensi wisata alternative sehingga harus mendapatkan perhatian pemerintah untuk dikembangkan.
Dengan menjadi destinasi wisata alternatif keberadaan Bendungan Blancir nantinya bisa menjadi pemecah keramaian sehingga berdampak pula terhadap pengurangan kemacetan di pusat kota.
“Kalau dikelola dengan baik bisa jadi tambah bagus dan perekonomian warga juga ikut terangkat,” tandasnya.
Sementara, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan apresiasi terhadap Festival Bendungan Blancir yang diharapkan bisa menjadi salah satu upaya mengangkat potensi wisata kawasan tersebut.
“Adanya Bendungan Blancir sebagai destinasi wisata, maka masyarakat Kota Semarang memiliki banyak referensi tempat-tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi,” ujarnya. (-)
Bagikan
Digitalisasi
7 hari yang lalu
Telkom
22 hari yang lalu
Undip
2 bulan yang lalu