Jumat, 03 November 2023 09:14 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Jakarta, Jatengaja.com - Craig Mokhiber yang merupakan Direktur Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, mundur dari jabatannya usai menganggap PBB gagal dalam menghentikan genosida yang terjadi dalam konflik Palestina-Israel.
Dirinya mengundurkan diri melalui surat yang disampaikannya kepada kepada Komisaris Tinggi HAM PBB di Jenewa, Volker Turk. Dalam surat setebal empat halaman yang tertanggal Selasa, 31 Oktober 2023 itu, Mokhiber mengungkapkan organisasinya tampak tidak berdaya dalam menghentikan genosida yang terjadi di depan mata.
Pasalnya, kejadian konflik dengan korban tewas berjumlah besar tidak hanya sekali terjadi dan lagi-lagi PBB gagal mengatasinya. “PBB sebelumnya juga gagal mencegah genosida terhadap Tutsi di Rwanda, Muslim di Bosnia, Yazidi di Irak, dan Rohingya di Myanmar,” tulisnya dalam surat pengunduran diri tersebut, dikutip dari www.trenasia.com.
Craig Mokhiber paham betul dengan penyalahgunaan politik yang dibelokkan untuk melakukan genosida. Dirinya berpengalaman selama tiga dekade menjadi pengacara hak asasi manusia.
Selain itu, Craig Mokhiber yang mulai bergabung di PBB sejak tahun 1992 ini juga pernah menjabat sebagai Penasihat Senior Hak Asasi Manusia PBB di Palestina dan Afghanistan. Sebagai penasihat HAM PBB, dia juga pernah tinggal di Gaza.
Craig Mokhiber menyebut pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini berakar pada ideologi kolonial pemukim etno-nasionalis. Hal tersebut merupakan kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan sistematis yang didasarkan sepenuhnya pada status mereka sebagai orang Arab dan telah berlangsung selama beberapa dekade.
Direktur Komisaris Tinggi HAM PBB itu menyebut, Amerika Serikat (AS) bersama dengan Inggris dan sebagian besar Negara Eropa lainnya terlibat dalam serangan mengerikan selama beberapa waktu belakangan.
“Negara-negara itu menolak memenuhi kewajiban perjanjian mereka berdasarkan Konvensi Jenewa,” ujar Craig.
Craig mengatakan pemerintah negara tersebut terlibat aktif dalam memberikan persenjataan, hingga dukungan ekonomi, politik, diplomatik serta inteljen kepada Israel. Craig juga menyebut bagian-bagian penting PBB telah menyerah terhadap kekuasaan AS hingga mengabaikan prinsip dalam hukum internasional.
“Kita harus teguh sebab setiap langkah akan terus melawan kekuatan Barat,” ujarnya.
Dia mendorong gencatan senjata guna mengakhiri pengepungan yang berlangsung di Gaza sebagai upaya jangka pendek yang dapat dilaksanakan. Selain itu upaya tersebut dapat mencegah adanya genosida etnis di Gaza, Yerussalem, dan tepi Barat kawasan tersebut. (-)
Bagikan