Indonesia
Senin, 14 Februari 2022 17:34 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Jakarta, Jatengaja.com - Bank Indonesia (BI) mencatat pada awal Februari (7-10 Februari) 2022, aliran modal masuk (capital inflow) ke pasar keuangan domestik mencapai Rp5,57 triliun. Dengan perincian jual neto (net sell) di pasar SBN sebesar Rp1,11 triliun dan beli neto (net buy) di pasar saham sebesar Rp6,68 triliun.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi dan Direktur Eksekutif BI, Erwin Haryono dari data setelmen sampai dengan 10 Februari 2022 year-to-date (ytd), terpantau nonresiden beli neto Rp2,57 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp10,85 triliun di pasar saham.
Hal ini membuat tingkat premi risiko credit default swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik dari 91,10 basis poin (bps) per 4 Januari 2022 menjadi 92,80 bps per 10 Februari 2022.
“Sementara, tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun naik pada level 6,48 persen. Kenaikan juga terjadi pada yield surat utang Amerika Serikat, US Treasury 10 tahun ke level 2,029 persen,” kata Erwin dalam website resmi seperti dikutip Senin, 14 Februari 2022.
Lebih lanjut Erwin menyatakan BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
BI bersama pemerintah juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 14 Feb 2022
Bagikan
BI
17 hari yang lalu