BBPOM Semarang Sebut 131 Sekolah Di Jateng Kantongi Sertifikat Jajanan Aman Anak Sekolah

Selasa, 06 Agustus 2024 08:06 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

anak pangan.jpg
BBPOM Semarang Sebut 131 Sekolah Di Jateng Kantongi Sertifikat Jajanan Aman Anak Sekolah (dok.jatengprov.go.id)

Semarang, Jatengaja.com Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang menyebutkan sebanyak 131 sekolah di Jawa Tengah telah mengantongi sertifikat pangan jajanan aman untuk anak sekolah. 

Kepala BBPOM di Semarang, Lintang Purba Jaya menyatakan akan terus mendorong untuk semua sekolah yang ada di kabupaten dan kota se-Jawa Tengah (Jateng) agar bersertifakat pangan jajan aman.

"Setiap tahun BBPOM selalu melakukan pengujian dan edukasi tentang setifikat pangan jajan aman untuk anak sekolah. Sertifikat ini sebagai bukti pangan jajanan di sekolah aman bagi siswa. Tahun ini sudah ada 96 persen pangan jajanan aman,” katanya pada peringatan Hari Anak Nasional 2024, di halaman kantor BBPOM di Semarang, dilansir jatengprov.go.id, Senin (5/8/2024). 

Acara Hari Anak Nasional dimeriahkan dengan senam, bazar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pangan jajanan aman untuk anak, serta dialog interaktif.

Lebih lanjut Lintang Purba Jaya mengatakan, peringatan Hari Anak Nasional tahun ini mengambil tema “Pangan Jajanan Aman Untuk Anak Indonesia”, dengan menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah.

“Untuk pangan jajanan aman untuk anak, masih menjadi pekerjaan rumah yang terus kita lakukan bersama dengan dinas terkait,” ujarnya.

Menurut Lintang, BBPOM di Semarang telah membentuk tim kader keamanan pangan sebanyak 393 orang, dengan tugas mengamankan dan mengendalikan peredaran pangan dan jajanan, terutama dari pedagang keliling di sekitar sekolah.

“Di sini contohnya adalah SMKN 1 Temanggung, yang telah melaksanakan dengan baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Temanggung, Tri Setya Budi menyatakan, pihaknya telah memberlakukan pangan jajanan aman, untuk anak di lingkungan sekolah.

“Kami terus melakukan edukasi kepada siswa, guru, dan pengelola kantin terkait dengan pangan jajanan yang aman untuk anak. Siswa juga aktif berkampanye melalui desain-desain pamflet,” katanya.

Untuk mengantisipasi pedagang di luar sekolah, pihaknya melakukan perjanjian.

“Kita melakukan perjanjian dengan pedagang yang di luar sekolah, untuk menjajakan panganan yang aman dan sehat,” tandasnya. (-)