Antisipasi Bencana Alam, BPBD Jateng Sebut Ilmu Titen dan Kentongan Relevan Dipakai

Rabu, 03 November 2021 21:19 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

Antisipasi Bencana Alam, BPBD Jateng Sebut Ilmu Titen dan Kentongan Masih Relevan Dipakai. Ilustrasi. (pixabay.com).
BPBD Jateng Sebut 104.332 Hektare Daerah Rawan Banjir dan 1,02 Juta Hektare Rawan Longsor. ((pixabay.com))

Semarang, Jatengaja.com - Mengantisipasi bencana alam di musim penghujan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta masyarakat menghidupkan kearifan lokal yakni ilmu titen dan kentongan.

“Dengan kearifan lokal tersebut diharapkan mampu meminimalisasi risiko jatuhnya korban jiwa maupun luka akibat bencana,” katanya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Safrudin, mengatakan inisiasi gubernur ilmu titen dan kentongan itu masih relevan di kalangan masyarakat. 

“Saya pikir masih relevan terkait dengan kentongan karena salah satu early warning system (sistem peringatan/deteksi dini) bencana alam,” ujarnya di Semarang, Rabu (3/11).

Selain menghidupkan kearifan lokal, lanjut Safrudin, juga mengingatkan masyarakat harus tetap mematuhi informasi-informasi dari BMKG yang setiap saat merilis titik daerah mana yang turun hujan.

Informasi BMKG dari biasanya disampaikan ke BPBD kabupaten/kota dengan jejaringnya sampai ke kecamatan hingga desa. Termasuk ke petugas Babinsa dan Babinkamtibmas.

“Bencana seperti banjir dan tanah longsor memang terjadi setiap tahun ketika musim hujan tiba. Kami sudah siapkan langkah-langkah terutam mengingatkan kembali daerah kabupaten/kota terkait dengan ancaman hidrometeorologi,” ujarnya.

Dia menambahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng telah mengirimkan surat kepada Sekda seluruh kabupaten/kota untuk mengantisipasi bencana alam sebab ada kemungkinan La Nina seperti yang disampaikan BMKG. 

Di samping itu, BPBD Jateng juga telah menyampaikan informasi yang menjelaskan daerah yang rawan dengan membuat peta rawan bencana dan itu sudah disampaikan ke kabupaten/kota. Baik itu terkait daerah rawan banjir hingga longsor.

“Pemprov Jateng sudah menyampaikan edaran ke seluruh kabupaten/kota terkait dengan daerah yang potensi rawan banjir dan rawan longsor,” katanya. 

BPBD Jateng juga sudah melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, relawan dan memutakhirkan data kependudukan, karena ada pertumbuhan penduduk pada daerah terdampak. 

Selain itu telah meminta kabupaten/kota menyebarkan nomor kontak BPBD kabupaten/kota yang akan bermanfaat apabila terjadi kondisi darurat.

“Melalui Surat Gubernur Jateng, semua kabupaten/kota juga sudah melakukan apel siaga, rapat koordinasi, hingga apel kesiapsiagaan bencana,” ujarnya. (-)