Makanan
Sabtu, 24 September 2022 17:46 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Jatengaja.com - Economist Intelligence Unite (EIU) mengadakan survei global setiap tahun mengenai peringkat kota di seluruh dunia dalam hal stabilitas, keamanan, budaya, lingkungan, pendidikan, dan perawatan kesehatan.
Hasil data survei dari EIU tersebut salah satunya digunakan untuk mengetahui kota-kota di dunia yang paling layak huni sampai yang terburuk untuk dihuni.
Berbagai parameter yang digunakan untuk menghitung kelayakan huni atau tidaknya dari suatu kota di sebuah negara. Beberapa faktor seperti daya beli, keamanan, dan biaya hidup juga turut menjadi pertimbangan apakah suatu kota layak untuk dihuni atau tidak.
Berikut 10 kota terburuk di dunia untuk dihuni versi Economist Intelligence Unite (EUI) dilansir dari kabarsiger.com jaringan Jatengaja.com.
Menurut Economist Intelligence Unite (EIU), Damaskus, Suriah merupakan kota terburuk untuk ditinggali. Hal ini karena di kota tersebut masih terdapat serangan, penculikan, dan penahanan warga sipil setiap hari.
Tidak hanya itu, 53% penduduk di Damaskus merupakan orang miskin. Bahkan, 42% orang miskin di kota harus selalu bergantung pada bantuan untuk dapat bertahan hidup.
Lagos sebetulnya merupakan pusat keuangan utama Afrika dan bekas ibu kota Nigeria. Lagos mendapatkan peringkat kedua dalam 10 kota terburuk berdasarkan kondisi perawatan kesehatan, infrastruktur, tingkat kejahatan, stabilitas politik, dan aksesibilitas ruang hijau.
Tripoli adalah kota terbesar dan ibu kota Libya. Libya dinyatakan sebagai kota ketiga terburuk untuk ditinggali pada tahun 2022 karena tidak aman. Ketidakamanan tersebut bisa disebabkan karena berbagai faktor seperti kejahatan, terorisme, konflik bersenjata, kerusuhan sipil, dan penculikan.
Aljir merupakan salah satu kota termiskin di dunia. Tingkat kemiskinan di Aljir dimulai secara besar-besaran usai tahun 1980-an terjadi jatuhnya harga minyak di pasar internasional.
Karachi merupakan kota terbesar dan ibu kota provinsi Sindh, Pakistan. Sebetulnya, Karachi merupakan kota yang indah untuk dikunjungi. Akan tetapi, karena perawatan kesehatan, aksesibilitas ruang hijau, tingkat kejahatan, stabilitas politik, dan infrastruktur yang buruk membuat Karachi menempati posisi kota terburuk kelima untuk ditinggali.
Port Moresby merupakan ibu kota dari Papua Nugini dan saat ini menjadi kota terburuk ke-6 di dunia untuk ditinggali. Menurut Global Liveability Index 2022 EIU, kota ini memiliki peringkat 38,8 berdasarkan tingkat perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Dhaka merupakan salah satu kota tertua dan ibu kota dari Bangladesh. Kota ini mendapatkan skor 39,2 dari 100 berdasarkan dari berbagai faktor termasuk soal stabilitas dan infrastruktur.
Harare merupakan ibu kota Zimbabwe dan mendapatkan skor 40,9 dari 100 dan saat ini menempati posisi kedelapan dalam daftar 10 kota terburuk untuk ditinggali pada tahun 2022.
Douala merupakan kota pantai yang berlokasi di barat daya Kamerun. Saat ini, Douala menempati urutan kesembilan dalam daftar 10 besar kota terburuk di dunia dengan skor 43,3 dari 100.
Teheran merupakan kota yang berlokasi di utara Iran sekaligus ibukota negara. Teheran mendapat peringkat ke-10 kota terburuk untuk dihuni pada tahun 2022 karena kota tersebut memiliki stabilitas umum dan masalah politik yang buruk.
Itulah 10 negara terburuk di dunia untuk ditinggali atau dihuni menurut Global Liveability Index 2022 Economist Intelligence Unit (EIU). (-)
Bagikan
Indonesia
2 tahun yang lalu