Undip Kembangkan Teknologi Desalinasi di Teluk Awur Jepara untuk Atasi Krisis Air Minum

SetyoNt - Jumat, 17 Mei 2024 20:16 WIB
Rektor Undip Semarang, Prof. Dr. Suharnomo (dua dari kanan) mencoba air minum hasil desalinasi Air Laut di Teluk Awur Jepara (Jatengaja.com/dok. Humas Undip)

Jepara, Jatengaja.com - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undip Semarang menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jepara mengembangkan unit desalinasi untuk mengatasi krisis air bersih.

Desalinasi adalah proses menghilangkan kadar garam dari air laut menjadi tawar sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih karena airnya bisa dikomsumsi manusia.

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof. Dr. Suharnomo, SE, M.Si menyatakan, teknologi desalinasi di Jepara menjadi pilot projek untuk dapat diaplikasikan pada daerah pesisir Jawa Tengah lainnya yang memiliki masalah krisis air bersih yang sama.

“Ini merupakan upaya transformasi hasil-hasil riset dari para peneliti Undip. Sehingga hasil riset dapat dihilirisasi dan memberikan manfaat nyata secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” katanya dalam siaran tertulis, Jumat (17/5/2024).

Alat teknologi desalinasi air laut yang berada di Kampus Undip Teluk Awur Jepara diresmikan Prof. Suharnomo pada, Selasa 14 Mei 2024.

Lebih lanjut Rektor Undip menyatakan, teknologi yang dikembangkan adalah upaya pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Hal ini merupakan upaya transformasi hasil-hasil riset dari para peneliti Undip yang dapat dihilirisasi dan memberikan manfaat nyata secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

“Upaya ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan khususnya di Jawa Tengah,” ujarnya Prof. Suharnomo.

Pada kesempatan ini juga Undip membagikan 2 ton ikan nila laut hasil budidaya kepada masyarakat desa Teluk Awur, desa Tegal Sambi, dan Desa Semat.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata peran Undip dalam mendorong peningkatan konsumsi protein masyarakat sekitar kampus dan implementasi peran sosial.

Undip merupakan satu-satunya peguruan tinggi di Indonesia yang memiliki kampus dengan garis pantai terpanjang, karena selain terletak di Semarang, UNDIP juga memiliki kampus di Jepara.

Kampus Undip di Jepara terletak di desa Teluk Awur Kecamatan Tahunan dengan luas mencapai 52 hektar.

Rektor Undip periode 2019-2024, Prof. Yos Johan Utama telah mengalokasi dana senilai Rp150 miliar untuk pengembangan kampus Teluk Awur, serta untuk mendukung riset dan inovasi dalam bidang perikanan dan kelautan.

Saat ini telah terbangun beberapa infrastuktur di kampus Teluk Awur yakni:

1.Fasilitas Hatchery Udang Vanamei kapasitas 100 juta benur per tahun;

2. 80 kolam budidaya kapasitas 150 ton per tahun;

3. Unit desalinasi untuk produksi air minum dengan kapasitas 200.000 liter per hari yang dioperasionalkan dengan energi tenaga surya dan merupakan hasil kerjasama riset dengan Australia National University (ANU);

4. Cold Storage kapasitas 200 ton untuk persiapan pengolahan hasil tambak yang diproyeksikan untuk mendukung penciptaan produk ekspor;

5. Solar panel kapasitas 50.000 VA;

6. Fasilitas perkuliahan pendidikan tinggi dengan kapasitas 2.000 mahasiswa terdiri dari 9 kelas, perpustakaan yang terintegrasi dengan perpustakaan Undip pusat dan fasilitas teknologi informasi dengan UNDIP;

7. Keramba Jaring Apung 6 karamba dengan diameter 6 meter;

8. Laboratorium mangrove lebih kurang 3,5 Hektar; dan

9. Laboratorium Pengujian Ikan dan Kualitas Air.

Fasilitas tersebut telah dimanfaatkan untuk layanan perkuliahan pendidikan tinggi, studi lapangan, magang, praktek, riset akademika perguruan tinggi dan siswa SMK dari Padang Pariaman sampai Sorong. (-)

Editor: SetyoNt
Tags JeparaRektorUndip Bagikan

RELATED NEWS