Wilayah Jateng pada Januari 2025 Dilanda Bencana Banjir dan Tanah Longsor Sebabkan 27 Orang Tewas

SetyoNt - Selasa, 28 Januari 2025 10:16 WIB
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait bencana banjir dan tanah longsor. (dok.Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Selama kurun waktu Januari 2025, wilayah Jawa Tengah (Jateng) telah terjadi 36 bencana alam banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan 27 orang meninggal dunia.

Hal ini disampaikan Pejabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada rapat koordinasi antisipasi bencana hidrometeorologi di wilayah Provinsi Jateng bersama Kepala BMKG di Semarang, Senin 27 Januari 2025.

Menurut Nana, berdasarkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng menyebutkan per 27 Januari 2025, telah terjadi 36 kali kejadian bencana, dengan rincian 29 banjir, 7 tanah longsor.

Dari peristiwa tersebut, sebanyak 25 orang meninggal dunia di Kabupaten Pekalongan dan masing-masing satu orang di Kabupaten Brebes dan Kendal.

Nana Sudjana mengatakan, cuaca ekstrem pada awal tahun 2025 telah mengakibatkan sekitar 15 kabupaten dan kota terjadi banjir maupun tanah longsor.

Untukitu, Nana meminta masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana longsor dan banjir untuk waspada, karena berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah di Provinsi Jateng akan menghadapi curah hujan intensitas menengah-tinggi pada akhir Januari sampai Februari 2025.

"Puncak cuaca ekstrem ini antara Januari sampai Februari mendatang sehingga masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana,” kata Pj Gubernur Jateng.

Menurut Pj gubernur Jateng, menghadapi cuaca ekstrem tersebut sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi, antara lain melakukan koordinasi di internal Pemprov Jateng, bupati/wali kota, BMKG maupun dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta melakukan operasi modifikasi cuaca.

“Kepada bupati dan wali kota, pemangku kepentingan penanggulangan bencana, dan masyarakat untuk tetap waspada dan proaktif,” ujarnya.

Sementara, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, pada dasarian III Januari sampai dasarian II Februari 2025, curah hujan menengah-tinggi diprediksi terjadi di sebagian besar wilayah Jateng, terutama wilayah Pekalongan dan Batang bagian selatan.

Berdasarkan prediksi hujan harian, wilayah Jawa Tengah diperkirakan mengalami peningkatan curah hujan yang signifikan yakni pada 27 Januari-1 Februari 2025.

“Kami mengimbau kepada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk mewaspadai tanda-tanda bencana, seperti tanah longso,” katanya.

Ia menyebutkan tanda-tanda tanah longsor seperti munculnya rembesan air atau aliran air dari lereng, pohon atau tegakan pada lereng tiba-tiba miring, munculnya retakan atau amblesan tanah pada lereng, lereng tampak menggembung, dan jendela/pintu rumah yang berada di daerah lereng tiba-tiba sulit dibuka, dan sebagainya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS