Anggota Polres Purbalingga Aipda Agus, Wakafkan Tanah Bangun Pesantren untuk Ajar Agama Anak-Anak
Purbalingga, Jatengaja.com - Sosok anggota Polres Purbalangga, Aipda Agus Miswanto patut menjadi teladan karena di sela bertugas sebagai anggota polisi masih menyempatkan waktu untuk mengajar agama kepada anak-anak dan ibu-ibu di lingungan tempat tinggalnya.
Setiap sore, selepas berdinas sebagai anggota Polres Purbalingga, Aipda Agus langsung menemui anak-anak yang juga menjadi santri di pesantrennya, yang terletak di dekat rumahnya di Desa Brobrot, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga.
Aipda Agus memberikan pelajaran agama kepada anak-anak, membaca Alquran mengajari mereka membaca huruf hijaiyah, menghafal surat-surat pendek, serta doa sehari-hari, serta membimbing gerakan shalat yang benar.
- Cegah Penyebaran Penyakit PMK, Pemkab Rembang Tutup Sementara Dua Pasar Hewan Pamotan dan Kragan
- Prediksi Lagu Akan Dibawakan Maroom 4 Dalam Konser di Jakarta 1 Februari 2025
- Pemprov Jateng dan Bapanas Salurkan 10 Ton Beras Serta 200 Paket Sembako untuk Korban Banjir Pekalongan
- Program Samsat Budiman dan Samsat Corporate, Pemprov Jateng Tahun 2024 Dulang Pendapatan PKB Senilai Rp19,363 Miliar
- Jelang Libur Isra Miraj dan Imlek, Pertamina Pastikan Pasokan di Jateng dan DIY Aman
Setelah anak-anak selesai belajar, giliran ibu-ibu di sekitar rumahnya yang dia ajari membaca Alquran, menggunakan metode Yanbua. Aipda Agus dengan sabar membimbing mereka hingga menjelang waktu Maghrib.
Menurut Aipda Agus, kegiatan mengajar agama kepada anak-anak telah dijalani sejak tahun 2016. Awalnya, dengan merintis sebuah Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di lingkungan rumahnya.
Awalnya hanya ada 10 anak, Namun, seiring waktu, jumlah santri terus bertambah, bahkan ibu-ibu juga ikut bergabung untuk belajar mengaji.
“Awalnya hanya beberapa anak. Lama-lama banyak yang tertarik. Bahkan ibu-ibu di sekitar rumah pun ingin belajar,” ujarnya, Sabtu 25 Januari 2025.
Melihat perkembangan santrinya, pada tahun 2022, orang tua Aipda Agus memutuskan untuk mewakafkan sebidang tanah di samping rumahnya membangun sebuah musala kecil yang kemudian berkembang menjadi Yayasan dan Pondok Pesantren Daruttaqwa.
“Pembangunan musala dan pesantren ini saya lakukan dari hasil menabung sedikit demi sedikit dari gaji saya sebagai anggota Polri. Alhamdulillah, ada banyak pihak yang mendukung, termasuk Bapak Kapolres Purbalingga,” ungkapnya.
Kini, jumlah santri di Pondok Pesantren Daruttaqwa telah mencapai 50 orang. Beberapa di antaranya merupakan anak yatim piatu yang turut mendapatkan bimbingan agama di pesantren tersebut.
“Bagi saya, mengajarkan ilmu agama adalah bagian dari pengabdian kepada bangsa, negara, dan agama. Tugas saya sebagai anggota Polri juga sejalan dengan pengabdian ini,” jelasnya.
Selain mengelola pesantren, Aipda Agus juga kerap diundang sebagai penceramah agama di berbagai wilayah di Kabupaten Purbalingga. Meski memiliki banyak aktivitas, ia tetap mampu membagi waktu antara tugas kedinasan dan kegiatan di pesantren. “Saya selalu berusaha menjaga keseimbangan agar keduanya berjalan lancar,” ujarnya. (-)