Wagub Jateng Sebut Neraca Perdagangan ke Inggris Tahun 2022 Surplus US$192,507 Juta
Semarang, Jatengaja.com - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyebutkan nereca perdagangan Jawa Tengah ke Inggris periode 2018 hingga 2022 selalu surplus.
Hal ini dikatakan Wagub Jateng (Jateng), Taj Yasin Maimoen saat menerima kunjungan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins di Kantor Wakil Gubernur di Semarang, Selasa (17/1).
“Meski dalam perkembangannya mengalami fluktuasi. Pada 2022 neraca perdagangan Jateng dengan Inggris surplus sebesar US$192,507 juta,” katanya dilansir dari jatengprov.go.id.
- Diduga Tak Berizin Dua Perumahan di Ngaliyan Semarang Bakal Disegel Satpol PP
- Hati-Hati, Liquid Rokok Elektrik Mengandung Sabu Beredar di Toko Online
- Yuk Ketahui Perbedaan Gas Alam LNG dan NGL
- Pemerintah Siapkan Rp21,86 Triliun APBN untuk Pemilu 2024
- Pemkab Wonogiri Berikan Seragam Gratis bagi Siswa SD dan SMP
Gus Yasin, sapaan Wagub Jateng lebih lanjut menyatakan, selama lima tahun terakhir, dari 2017 hingga 2022 pertumbuhan ekspor nonmigas Jateng ke Inggris menunjukkan tren positif sebesar 32,95%.
Terdapat 10 produk unggulan yang diekspor di Inggris antara lain barang-barang rajutan, kayu dan produk kayu, alas kaki, pakaian jadi bukan rajutan, perabot penerangan rumah.
Selian itu juga barang-barang dari kulit, bulu unggas, plastik, dan barang dari plastik, mainan, dan perhiasan atau permata.
“Pada triwulan III 2022, investasi Inggris di Jateng menduduki peringkat 16. Total nilai investasi yang ditanamkan sebesar US$8,220 juta,” ujar Gus Yasin.
Ada lima perusahaan asal Inggris yang menanamkan investasi besar Jateng yakni Shoenary Javanesia Inc di Temanggung, Multay International Indonesia di Demak, KCCI Chemtech Indonesia di Jepara, Misaja Mitra di Pati, dan Kentdevon Industries di Jepara.
Di samping investasi dan perdagangan, Wagub Jateng menginginkan adanya kerja sama di bidang pendidikan, khususnya keterampilan berbahasa Inggris karena banyaknya industri asing yang masuk Jateng menuntut sumber daya manusia untuk menguasai bahasa Inggris.
“Sudah lama Bahasa Inggris ini menjadi jendela dunia. Untuk pengetahuan apapun, masuknya ya dari bahasa, sehingga perlu kita tingkatkan bersama-sama,” ujar Gus Yasin.
Sementara, Dubes Inggris Owen Jenkins menyatakan kerja sama yang dilakukan antara Pemprov Jateng dengan Inggris selama ini berjalan dengan baik, karenanya ingin lebih luas di berbagai sektor.
Salah satunya melibatkan Jateng dalam program “Future Cities: United Kingdom (UK)-Indonesia Low Carbon Partnership”, yaitu integrasi pengembangan Light Rail Transit (LRT) moda transportasi berbentuk kereta transit-oriented development, dan land value capture di Metropolitan Semarang.
“Menyambut baik kerja sama di bidang pendidikan, untuk memberikan keterampilan berbahasa Inggris bagi pelajar dan mahasiswa Jateng. Pemerintah Inggris bisa menyiapkan program beasiswa dan pertukaran pelajar,” ujarnya. (-)