Vaksin Anak, Baru Sinovac yang Dapat Izin dari BPOM
Jakarta, Jatengaja.com - Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekaligus Ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni), Cissy Kartasasmita menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun.
“Vaksin aman karena telah mendapat Emergency Use Authorization (EUA), izin emergensi BPOM dan dapat rekomendasi ITAGI,” ujarnya dalam siaran persnya.
Sebelum diberikan EUA, ujar Cissy, vaksin telah melewati proses pengkajian ulang mengenai imunogenisitas dan keamanannya oleh BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Cissy juga menegaskan bahwa vaksin tersebut efektif.
- Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Melindungi Keluarga
- Ayah bunda Jangan Takut Jika Anak Mengalami KIPI Pasca-vaksinasi
- Antisipasi Banjir, Wali Kota Semarang Perintahkan Keruk Sungai
“Vaksin untuk anak sudah diuji melalui uji klinik pada tiap kelompok usia, baik 18-60 tahun, di atas 60 tahun dan juga kelompok 12-17 tahun. Setelah itu, juga telah lolos uji coba pada anak usia 3-17 tahun di China dan negara lain. Hasilnya aman dan efektif,” tutur Cissy.
Cissy menjelaskan, saat ini baru Sinovac yang mendapatkan EUA dari BPOM. Tidak tertutup kemungkinan vaksin merek lain, seperti Pfizer yang sudah diberikan pada anak 5-11 tahun di Amerika atau Sinopharm untuk anak di Uni Emirat Arab, juga akan mendapatkan izin yang sama.
Dituturkan, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun. Jumlah sasaran vaksin mencapai 26,8 juta anak sesuai data sensus penduduk 2020.
Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun dimulai Selasa 14 Desember 2021, dengan dilakukan kick off di beberapa tempat yang ditentukan. Selanjutnya, pelaksanaan vaksinasi ini akan berlangsung secara bertahap.
Tahap pertama vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis 1 di atas 70% dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60%.
KIPI
Menjawab kekhawatiran para orang tua mengenai KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca-imunisasi, Cissy menjelaskan bahwa efek samping yang ada ringan dan akan hilang dalam 2 hari-3 hari.
“Efek samping yang dilaporkan, seperti rasa sakit pada tempat penyuntikan, kemerahan sedikit, bengkak, semua ringan dan hilang 2-3 hari. Secara umum, demam yang mungkin menyertai juga tidak tinggi. Bila ada sakit badan dan lemas, itu juga ringan,” katanya.
- Mulai 2022, Vaksin Sinovac Hanya untuk Anak
- Agung Salon, Rutin Gelar Potong Rambut Gratis untuk Ratusan Siswa dan Santri
- Ini Lagu Indonesia Paling Banyak Dicari di Google 2021, Pertama Widodari Penyanyi Denny Caknan
Namun demikian, ia menganjurkan setelah vaksinasi Covid-19, anak tetap diminta cukup istirahat dan dipantau gejala yang mungkin timbul. Cissy juga mengatakan bahwa bahwa vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun perlu dilaksanakan, meski jumlah anak yang sakit akibat Covid-19 tidak setinggi dan gejalanya tidak seberat orang dewasa.
“Biasanya ringan-ringan saja, tapi cukup mengkhawatirkan kalau jumlahnya mencapai 10% saja dari seluruh yang positif,” tutur Cissy.
Terdapat kemungkinan menderita sakit lebih berat atau bahkan komplikasi berat sampai meninggal.
“Meski angkanya hanya kurang dari 1%, tapi tetap banyak karena jumlahnya di atas 800,” ujarnya. (-)