Undip Semarang Wisuda 2.655 Wisudawan Berbagai Program
Semarang, Jatengaja.com - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menggelar upacara wisuda ke-167 bagi 2.665 wisudawan program doktor, magister, spesialis, profesi, sarjana S1, sarjana terapan, dan diploma.
Karena banyaknya wisudawan, pelaksanaa upacara wisuda digelar dari 26 Juli sampai 2 Agustus 2022 di Gedung Prof. Soedarto S.H Undip Tembalang, Semarang.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Prof Faisal menjelaskan sebanyak 2.665 orang wisudawan terdiri atas program Doktor sejumlah 38 orang, Magister 386 orang, Spesialis 70 orang, Profesi 120 orang, Sarjana 1.828 orang, Sarjana Terapan 27 orang, dan Diploma 196 orang.
- Kecelakaan di Tol Semarang-Solo, Purnawirawan Jenderal Bintang Dua TNI AL Meninggal Dunia
- Kominfo Blokir Yahoo, Pypal Hingga Steam, Ini Alasannya
- Pemerintah Indonesia Bebaskan 55 WNI Disekap Perusahaan di Kamboja
- Transaction Banking dan Green Banking Jadi Faktor Pendorong Kinerja Semester I BNI Tumbuh
- Bareskrim Polri Tahan Eks Presiden ACT, Ahyudin dan 3 Tersangka Lain, Ini Alasannya
“Dalam upacara wisuda ke-167 ini terdapat dua wisudawan dari program double degree yakni Nirmala Raihan Pitaloka lulusan Sarjana Manajemen dari Saxion University Netherlands dan Vibuthy Rara Pungkasa Virya lulusan Sarjana Manajemen dari Medicis Business School Perancis,” ujarnya.
Program Double Degree ini merupakan program bagi mahasiswa untuk mendapatkan dua gelar kelulusan dengan menyelesaikan perkuliahan di Undip dan juga di universitas mitra di luar negeri.
Selain itu, juga terdapat 23 wisudawan yang merupakan mahasiswa Internasional yang lulus pada Wisuda ke-167 Undip.
Sementara, Rektor Undip Semarang, Prof Dr Yos Johan Utama dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan sukses dalam mencari pekerjaan serta karier.
Kepada para wisudawan, Rektor Undip berpesan agar menjaga dan menegakkan integritas dalam melaksanakan tugas keilmuan karena ilmu sesungguhnya adalah media keterhubungan dengan Allah.
“Karena dengan ilmu itulah kita akan beribadah dalam bentuk ilmu amaliah, oleh karena itu di dalamnya harus dilandasi dengan integritas yang bersendikan kepada kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Tanpa adanya integritas ilmu hanya akan sekadar menjadi alat kekuasaan belaka, dan bahkan dapat merugikan orang lain,” ujar Prof Yos.
- Hati-Hati Penipuan BRI Berkedok Perubahan Pelayanan
- Jamkrindo Komit Hubungkan UMKM ke Ekosistem Digital
- Batal Dibeli Elon Musk, Twitter Rugi Rp 4 Triliun
Lebih lanjut Prof Yos mengatakan ilmu menjadi berkah jika diamalkan dalam kebaikan. Sebagai manusia wajib mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk kepentingan bangsa dalam pembangunan, kesejahteraan bangsa/ negara dan umat manusia.
“Menyandang gelar akademik memberi konsekuensi pengampunya untuk mengembangkan ilmu tersebut sampai derajat setinggi-tingginya dan mampu mengamalkan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya. (-)