Undip Hadirkan Mesin Pengolah Sampah Plastik Pertama di Kota Semarang

SetyoNt - Rabu, 26 Februari 2025 09:06 WIB
Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo (tiga dari kiri) pada peluncuran mesin pengolah sampah plastik. (Jatengaja.com/dok. Humas Undip)

Semarang, Jatengaja.com - Universitas Diponegoro (Undip) melalui unit pelaksana teknis Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) menghadirkan Reverse Vending Machine (RVM) atau mesin pengolah sampah plastik pertama di Kota Semarang.

Inovasi ini merupakan langkah besar pengelolaan sampah plastik di lingkungan Undip untuk mewujudkan kampus berwawasan lingkungan dengan melibatkan partisipasi seluruh warga kampus.

Melalui inovasi ini, diharapkan seluruh civitas akademikan Undip dapat berpartisipasi aktif dalam pengurangan limbah plastik di kampus dengan cara yang lebih mudah dan efektif.

Undip menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI) dan PT. Plasticpay Teknologi Daurulang dalam pengadaan mesin pengolah sampak plastik.

Rektor Undip, Prof. Dr. Suharnomo, menyatakan langkah ini merupakan bagian dari komitmen Undip dalam menciptakan kampus yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Menurut rektor, Undip sangat serius dalam mengikuti program-program mulai dari pembangunan gedung, energi dan perhatian terhadap SDG’s untuk mewariskan kampus yang bagus dengan lingkungan yang sehat.

Prof. Suharnomo mengapresiasi kolaborasi antara BSI dan PT. Plasticpay dalam menghadirkan inovasi di kampus Undip.

Dengan adanya RVM ini, berharap semakin banyak warga kampus yang memiliki kesadaran tinggi dalam mengelola sampah plastik dengan bijak. Selalu melihat sisi-sisi yang positif dengan memberikan rewarded bukan punishment.

“Mudah-mudahan kampus Undip semakin keren dengan peduli terhadap lingkungan, bukan karena dihargai saat penukaran sampah plastik saja melainkan dijadikan sebagai habit atau kebiasaan,” ujar rektor pada grand launcing RVM di UPT Perpustakaan dan Undip Press, Kampus Undip Tembalang Semarang, Jumat 21 Februari 2025 yang bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Tak hanya mendaur ulang plastik dengan mudah, RVM juga memberikan insentif bagi yang aktif dalam kegiatan daur ulang sebesar Rp56 per botol yang dikonversi dengan rekening BSI.

Dalam prosesnya, botol plastik yang terkumpul dan terpilah melalui mesin RVM akan tercatat secara real time berupa jejak karbon yang terkurangi, lahan yang terselamatkan.

Poin yang diberikan kepada pengguna, jumlah botol yang terkumpul hingga akan didaurulang menjadi bahan baku berupa recycle felts, fur, dacron dan geotextile guna mendukung Industri UMKM Ramah Lingkungan di Indonesia.

Mesin RVM milik UNDIP ditempatkan di lingkungan perpustakaan UNDIP yang memang menjadi pusat kegiatan mahasiswa.

RVM juga memungkinkan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan untuk menukarkan botol plastik bekas mereka secara otomatis menjadi poin yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai layanan perbankan syariah di BSI.

Chief Operating Officer (COO) PT. Plasticpay Teknologi Daurulang Yan Kurniawan dalam kesempatan sama mengajak masyarakat untuk lebih aktif dan masif terlibat dalam recycle sampah plastik terlebih pada HPSN ini sebagai momen yang tepat dengan berkolaborasi bersama UNDIP dan BSI.

Sementara RCEO Bank Syariah Indonesia VII Semarang, Ficko Hardowiseto menegaskan pentingnya pengurangan penggunaan plastik sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga lingkungan sekaligus kontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan green economy yang berkelanjutan.

"Semoga inisiatif RVM dapat mengedukasi masyarakat khususnya di lingkungan sekitar kampus serta bisa memberikan kemanfaatan dan bagian dari ikhtiar untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kualitas hidup yang terbaik,” harapnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS