Undip Gratiskan UKT Sebanyak 95 Mahasiswa Asal Sumut, Sumbar, dan Aceh Terdampak Bencana
Semarang, Jatengaja.com - Peduli terhadap mahasiswa asal Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh yang terdampak bencana banjir serta tanah longsor, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membebaskan pembayaran uang kuliah tunggal.
Rektor Undip Prof Suharnomo menyatakan pembebasan UKT berlaku bagi mahasiswa program SI, S2, dan S3 dari berbagai fakultas dan sekolah vokasi sampai yang bersangkutan menyelesaikan studi kuliah di Undip.
Menurut Prof Suharnomo sampai saat ini berdasarkan data dari BEM Undip dan Wakil Rektor I ada sebanyak 95 mahasiswa asal Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut), dan Aceh akan menerima pembebasan pembayaran UKT.
- Kaum Perempuan di Jateng Supaya Rutin Lakukan Pemeriksaan Kanker Serviks dan Kanker Payudara
- Gubernur Jateng Serahkan SK Kepada 13.111 Orang PPPK Paruh Waktu Formasi Tahun 2025
- TPID Jateng Gelar Operasi Pasar Cabai untuk Stabilisasi Harga Cabai dan Kendalikan Inflasi
- Petembak Jateng Perkuat Kontingen Menembak Indonesia di SEA Games 2025 di Thailand
- Jawa Tengah Dinobatkan Kemendagri sebagai Provinsi Sangat Inovatif Tahun 2025
“Data mahasiswa penerima pembebasan pembayaran UKT masih bisa bertambah, karena masih terus dilakukan pendataan,” ujarnya kepada wartawan di kampus Undip Tembalang Semarang, Jumat 12 Desember 2025.
Prof Suharnomo yang didampingi Wakil Rektor IV Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik, Wijayanto S.IP., M.Si., Ph.D menambahkan Undip juga memberikan bantuan hidup atau living cost kepada mahasiswa asal Sumatera Utara (Sumut),Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh.
“Kami memberikan living cost senilai Rp1 juta per bulan sampai kondisi normal . Jadi para mahasiswa jangan patah, semangat, biaya akan ditanggung Undip,” tandasnya.
Lebih lanjut Prof Suharnomo menyatakan dalam membantu penanggulangan bencana banjir dan longsor di Sumut, Sumbar, danAceh, UNDIP telah mengirimkan dua tim relawan Diponegoro Disaster Assistance Response Team (D-DART).
Tim pertama telah berangkat pada tanggal 2 Desember 2025, dan tim kedua berangkat tanggal 10 Desember 2025 dengan lokasi di Sumatera Barat, dengan membawa para ahli penanganan pascabencana dari klaster kesehatan dan pendampingan psikososial serta penyediaan logistik.
Pada pemberangkatan tim kedua, D-DART Undip berkolaborasi dengan Ikatan Alumni Kedokteran UNDIP (IKA Medica) yang bergabung dengan relawan Fakultas Kedokteran UNDIP yang bertugas di Aceh.
Saat ini, imbuh rektor Undip, sedang mempersiapkan pengiriman teknologi desalinasi untuk mengolah air kotormenjadi air siap minum ke lokasi bencana untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat dan relawan di kawasan pengungsian.
“Ada empat mesin desalinasi air minum yang akan ditempat satu di Padang, satu Medan, dan dua di Aceh,” katanya. (-)
