TPID Jateng Gelar Operasi Pasar Cabai untuk Stabilisasi Harga Cabai dan Kendalikan Inflasi

SetyoNt - Kamis, 11 Desember 2025 00:15 WIB
TPID Jateng Gelar Operasi Pasar Cabai untuk Stabilisasi Harga Cabai dan Kendalikan Inflasi. (dok. BI Jawa Tengah)

Semarang, Jatengaja.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah melakukan Operasi Pasar Cabai untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga komoditas tersebut.

Kegiatan operasi Pasar Cabai itu didukung Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, BUMD PT. JTAB Pangan, serta champion lokal “Petarung Sejati” .

Pelaksanaan Operasi Pasar Cabai digelar serentak didua lokasi berbeda yakni di Pasar Legi, Kota Solo dan Pasar Karangayu, Kota Semarang, 10 Desember 2025.

Dalam operasi pasar ini, cabai dijual dengan harga Rp 65.000/kg, lebih rendah dibanding harga pasar senilai Rp75.000/kg, sehingga diharapkan dapat memperkuat daya beli masyarakat dan menahan lonjakan inflasi kelompok pangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Defrancisco Dasilva Tavares kegiatan Operasi Pasar Cabai untuk dilakukan untuk mengantisipasi tingginya harga cabai yang terjadi pada dua bulan ini akibat gangguan rantai pasok yang disebabkan bencana yang terjadi di berbagai daerah serta menstabilkan harga jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.

“Pelaksanaan operasi pasar cabai menyasar langsung para konsumen agar tekanan harga cabai mereda dan inflasi tetap terkendali,” katanya.

Menurut ia, pelaksanaan operasi pasar cabai akan dilakukan kembali dan dilaksanakan secara massif di sejumlah daearh.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen bersama champion lokal “Petarung Sejati” yang telah menandatangani kesepakatan penyediaan stok cabai sebesar 18% dari produksi untuk stabilisasi pasokan pada Oktober–Desember 2025.

Selain itu, Pemprov Jawa Tengah juga telah menjalin MoU dengan BUMD Pangan PT. JTAB dalam rangka penguatan cadangan pangan strategis dan pengendalian harga komoditas.

“Pemprov Jateng juga menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah dengan penyediaan harga cabai sesuai Harga Acuan Pembelian (HAP) untuk mencegah lonjakan harga,” ujar Dasilva.

Sementara, Deputy Direktur KPW Bank Indonesia Jawa Tengah Wahyu Dewanti menyatakan TPID Provinsi Jateng senantiasa memperkuat kolaborasi lintas instansi dan petani mitra melalui beberapa langkah strategis, antara lain intervensi sarpras budidaya dan bantuan teknis peningkatan produktivitas.

Upaya stabilisasi pasokan juga diperkuat dengan pengembangan kawasan cabai seluas 300 ha pada tahun 2025 di berbagai kabupaten/kota seperti Banjarnegara, Batang, Blora, Boyolali, Cilacap, Grobogan, Klaten, Magelang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Temanggung, Wonogiri, dan Wonosobo.

Penanaman dilakukan pada periode off season yakni pada bula Juni–Juli agar panen jatuh pada bulan-bulan defisit bulan Oktober–Desember 2025.

“TPID Provinsi Jawa Tengah memastikan bahwa berbagai langkah ini ditujukan untuk menjaga ketersediaan cabai, menstabilkan harga, serta melindungi kesejahteraan petani dan konsumen di seluruh Jawa Tengah,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS