Tim Saber Pungli Kota Semarang Sebut Pungli Parkir Paling Banyak
Semarang, Jatengaja.com -Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kota Semarang menyebutkan selama 2022 kasus pungli paling banyak adalah dari sektor parkir.
Menurut Ketua Pelaksana 1 Tim Saber Pungli Kota Semarang, Yuswanto Ardi selama tahun 2022, pungli dari sektor parkir ini mencapai delapan laporan kasus dari total 13 laporan kasus yang masuk ke tim saber pungli.
Sedangkan lima kasus sisanya cukup beragam mulai dari kasus pungli pengurusan setifikat, pengurusan IMB, pembangunan balai warga, sumbangan sekolah hingga tiket masuk Marina.
- Pemerintah Akan Naikkan Harga Mobil LCGC 5%, Cek Harga Baru Honda Brio Satya
- Ganjar Serahkan Bantuan Guru Agama dan Bidang Keagamaan Senilai Rp434 Miliar
- Rencana Pemerintah Revisi PP 109/2012 Dinilai Makin Menekan IHT
- Mitratel Akuisisi 997 Menara Telekomunikasi Milik Indosat
- Pemerintah Akan Bangun Pusat Latihan Sepak Bola di IKN
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak segan melakukan laporan pungli melalui saluran pengaduan yang ada, seperti kanal WhatsApp,” kata Ardi, usai menyampaikan laporan kinerja Satgas Pungli Kota Semarang Tahun 2022, di Ruang Lokakrida Lantai 8, Balai Kota Semarang, Senin (20/2) dilansir dari semarangkota.go.id.
Lebih lanjut Ardi menyatakan dari laporaan pungli yang masuk setelah ada tindak lanjut dari Tim Saber Pungli, ada beberapa tidak terbukti masuk dalam Pungli, kasus itu antara lain, pengurusan sertifikat yakni program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL).
Pasalnya pengurusan PTSL memang merupakan pungutan yang sudah di sepakati oleh warga. Selain itu ada juga laporan yang tidak bisa diteruskan karena pelapor tidak bisa di hubungi seperti sumbangan sekolah.
“Sedangkan untuk laporan parkir memang sudah terbukti sebagai Pungli dan sudah dilakukan penindakan,” tandasnya.
Ardi menambahkan Tim Saber Pungli berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan juga instansi-instansi yang melakukan pelayanan publik.
“Melalui sosialisasi ini, diharapkan bisa meminimalisir adanya pungli. Kami mendorong masyarakat bisa segera melaporkan jika ada kasus pungli melalui kanal aduan yang tersedia,” ujarnya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang mengatakan parkir di Kota Semarang masih menjadi persoalan dominan.
“Kami akan melakukan evalusi terkait dengan parkir yang ada di Kota Semarang,” katanya.
Sekda Kota Semarang menyampaikan potensi parkir dan target pendapatan tidak seimbang. Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir dinilai masih rendah karena memang cukup besar pungutannya.
- Tangkal Radikalisme, Penguatan Ideologi Pancasila Dikalangan Mahasiswa Harus Ditingkatkan
- Erick Thohir Ketua Umum PSSI
- Tukang Bangunan Dilatih Jadi Ahli Konstruksi
Berdasarkan hasil evaluasi Walikota kepada Dinas Perhubungan (Dishub), memang disarankan untuk meningkatkan PAD khususnya bidang parkir.
Iswar menyebut besarnya potensi parkir di Kota Semarang bisa terhitung dari jumlah kendaraan bermotor roda yakni sebanyak 1,8 juta unit, sementara kendaraan roda empat sebanyak 200 ribu unit.
Pemkot Semarang juga akan memaksimalkan parkir elektronik guna mengantisipasi adanya pungutan liar dan juga untuk meningkatkan PAD.
”Jadi kalau bicara potensinya, 2 juta kendaraan. Kita bisa menghitung satu kali sekian orang parkir berapa, ini masih sangat jauh antara target dengan realisasi,” bebernya. (-)