Tim ICEDEEP Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip Raih Juara I  Ajang SoTech PT. Pertamina

SetyoNt - Rabu, 05 Juni 2024 21:38 WIB
Tim ICEDEEP Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip Raih Juara I Ajang SoTech PT. Pertamina. (Jatengaja.com/dok. Humas Undip)

Semarang, Jatengaja.com - Tim Inovasi Cerdas untuk Pengembangan Pertanian (ICEDEEP) mahasiswa Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri Sekolah Vokasi Undip Semarang meraih juara I kompetisi Social and Technology Innovation Challenge.

Melalui karya inovasi digitalisasi sistem mina padi, tim ICEDEEP menjuarai kompetisi Social and Technology Innovation Challenge (SoTech) digelar PT Pertamina Refinery Unit III Plaju Palembang Sumatera Selatan berkolaborasi dengan Yayasan Antara Djaya pada 2 Juni 2024.

Tim ICEDEEP merupakan inovator post milenial dari mahasiswa Teknologi Rekayasa Kimia Industri Sekolah Vokasi Undip diketuai Syaikha Butsaina Dhiya'ulhaq (mahasiswi angkatan 2020) bersama kedua rekannya yakni Malika Pintanada Kaladinanty (mahasiswi angkatan 2022) dan Haliza Ramadiani (mahasiswi angkatan 2022) dengan dipandu dosen pembimbingnya, Mohamad Endy Yulianto.

Syaikha menyebutkan bahwa kompetisi SoTech pada dasarnya merupakan case-based competition, di mana peserta diberi lima topik permasalahan seputar agrikultur (pertanian, perikanan, dan peternakan) yang dialami oleh pelaku kegiatan di area Banyuasin, Sumatera Selatan.

“Permasalahan itu harus diselesaikan oleh peserta melalui inovasi penerapan IPTEK (kategori Teknologi) dan langkah pendampingan (kategori Sosial) yang dikembangkan masing-masing tim,” ujarnya.

Rangkaian kompetisi SoTech, lanjut ia, dimulai sejak bulan Februari, yang diikuti sebanyak 189 peserta, dari 71 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Babak penyisihan 12 besar masing-masing tim diminta untuk membuat prototype inovasi melalui pendanaan SoTech senilai Rp2.000.000 tiap tim (Maret – Mei).

“Puncak acara berupa Grand Final yang diselenggarakan pada 2 Juni 2024 di Palembang Indah Mall untuk mempresentasi sekaligus mensimulasikan hasil prototype yang sudah dikembangkan sebelumnya di hadapan juri dan hadirin Exhibition SoTech,” jelasnya.

Syaikha menjelaskan inovasinya diberi nama Many Paddy, yang pada dasarnya merupakan pengembangan mina padi dengan tata letak dan integrasi pertanian, peternakan, serta perikanan yang diubah ke dalam tatanan baru, lengkap dengan penggunaan teknologi sensor bertenaga panel surya.

Prototype yang dikembangkan dengan skala pengecilan 1:500, berhasil mengintegrasikan sensor pH air kolam perikanan dengan sensor ketinggian level air sawah.

Apabila pH kolam air perikanan menurun hingga di bawah 5, maka air akan dialirkan dari kolam menuju sawah.

“Pada pH di bawah 5, terdapat pakan ikan yang sudah terdekomposisi bersama dengan residu ikan, membentuk nitrat dan nitrogen yang apabila diutilisasi sebagai air persawahan akan dapat membantu memenuhi kebutuhan zat hara pada sawah,” ujarnya.

Air akan dialirkan dari kolam ke sawah hingga ketinggian air di sawah tercapai 1,5 cm. Apabila air sawah kurang dari 1 cm, maka air akan disuplai dari kolam ikan atau sumber air luar.

Apabila air sawah lebih dari 1,5 cm, maka sensor akan mendeteksi dan langsung mengeluarkan air dari sawah hingga tercapai ketinggian optimal,” tambah Haliza.

Sementara, Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si berharap ide inovatif karya mahasiswa ini dapat membawa manfaat dan harapan akan masa depan pertanian produktif yang berkelanjutan.

“Proyek ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat menghasilkan solusi yang membawa dampak positif bagi petani, lingkungan, dan masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS