Telkom - Kemendag Kolaborasi Persiapkan Game Lokal ke Pasar Global

Sulistya - Selasa, 30 Januari 2024 16:38 WIB
Kiri ke kanan, Deputy EVP CX & Digitization, Fauzan Feisal; Senior Manager Indigo, Patricia Eugene Gaspersz; Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Miftah Farid; Chief Operation Officer Nuon Digital, Chandra Thamrin; Direktur Jenderal PEN Kemendag, Didi Sumedi; Chief Executive Officer Nuon Digital, Aris Sudewo usai penandatanganan Berita Acara Kesepakatan (BAK) dari kolaborasi tiga pihak sebagai awal dari upaya meningkatkan kapasitas, kualitas, dan daya saing pelaku industri nasional di pasar domestik maupun internasional, di Jakarta.

Jakarta, Jatengaja.com – Berdasarkan data Fortune Business Insight, nilai pasar game global tahun 2022 sebesar USD 249,55 miliar. Pada 2023, angka tersebut tumbuh 12,9% menjadi USD 281,77 miliar dan diprediksi untuk terus meningkat pada 2030 hingga USD665,77 miliar.

Selain itu, berdasarkan data Virtual SEA, Indonesia merupakan penyumbang game terbanyak di platform Steam se-Asia Tenggara pada Januari 2024. Sebanyak 256 gim telah dibuat oleh pengembang tanah air.

Guna mempercepat pengembangan industri game nasional dan mempersiapkan lebih banyak startup gim meraih pasar dunia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Indigo dan Nuon Digital Indonesia (Nuon) berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Ditjen PEN Kemendag).

Kolaborasi ketiga pihak ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Kesepakatan (BAK) sebagai awal dari upaya meningkatkan kapasitas, kualitas, dan daya saing pelaku industri game nasional di pasar domestik maupun internasional.

“Telkom sangat bersemangat membantu startup game Indonesia untuk menjadi salah satu yang terbaik di industri game. Adanya bidang ekspor jasa dan produk kreatif di Kemendag juga menjadi booster energi bagi kami untuk membangun ekosistem di industri game sehingga para pelaku di industri ini semakin siap menembus pasar dunia,” kata Deputy EVP CX & Digitization Telkom, Fauzan Feisal.

Dalam kolaborasi ini, Telkom melalui Indigo berperan utama dalam melakukan inkubasi bagi startup digital dan pengembang game. Inkubasi tersebut meliputi pendanaan, bimbingan, mentoring, fasilitas, dan akses modal bagi startup game lokal yang terpilih oleh Indigo.

Promosi Produk

Sementara itu, Nuon, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang konten hiburan digital, bersama dengan Ditjen PEN Kemendag berperan dalam mempromosikan produk dan profil para startup melalui platform Ina Digi Export, termasuk mempromosikan industri game Indonesia ke mancanegara melalui negara-negara perwakilan perdagangan yang dimiliki oleh Kemendag.

“Lewat kerja sama bersama Indigo dan Kemendag, kami berharap bisa meningkatkan kapabilitas studio game di Indonesia sehingga tidak hanya meraih pasar lokal, tetapi bisa masuk ke pasar regional dan pasar global. Mudah-mudahan rencana kerja yang telah disusun bisa kita lakukan dan dimudahkan,” ucap Direktur Utama Nuon Digital Indonesia, Aris Sudewo.

Pelaku game Indonesia diharapkan tidak kehilangan peluang dengan terus meningkatkan kualitas dan daya saing untuk merebut pasar.

Direktur Jenderal PEN Kemendag, Didi Sumedi pun menyebut industri game harus inovatif adaptif dengan situasi pasar.

“Sama seperti produk fisik lainnya, industri game harus bisa berinovasi sehingga adaptif dengan situasi pasar. Kita harus bisa menuangkan sesuatu yang tidak ada di negara-negara lain. Misalnya mengangkat cerita-cerita kearifan lokal kita yang sangat banyak ke dalam game,” tuturnya.

Sejak didirikan pada tahun 2013, program Indigo https://indigo.id/ telah menginkubasi dan mengakselerasi lebih dari 200 startup digital, 17 di antaranya merupakan pengembang game lokal yang ada di Indonesia. Melalui program Indigo, Telkom telah membuktikan diri sebagai bagian dari industri game lokal yang memberikan kontribusi bagi PDB maupun lapangan pekerja di Indonesia. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS