SKK Migas dan Pemprov Jateng Akan Optimalisasi 5.300 Sumur Minyak Masyarakat
Semarang, Jatengaja.com - Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) Jawa Bali Nusa Tenggara (Jabanusa) akan mempercepat optimalisasi potensi sumur minyak masyarakat dan sumur tua di Jawa Tengah.
Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana, menyatakan pengoptimalan itu sebagai implementasi dari Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 14 tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.
Optimalisasi tersebut tidak hanya berupa pengaktifan sumur minyak masyarakat dan sumur tua, tetapi juga kemungkinan kerja sama dengan pihak ketiga terkait dengan bantuan teknologi dalam pengembangan potensi migas.
- Kasus Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan di Jateng 2025 Turun, Tapi Belum Signifikan
- Ketika Media Sosial di Indonesia Dijadikan Mesin Disinformasi Demokrasi
- Ingin Melihat Sejarah Keris dan Batik Kunjungi Pameran Virtual Kearsipan dan Perpustakaan 2025
- Kementan Gelontorkan Dana Rp135 Miliar untuk Hilirisasi Sektor Perkebunan di Jawa Tengah
- UMKM Healthcare Berkembang Berkat Pemberdayaan Anak Muda BRI ‘Pengusaha Muda BRILiaN’
"Kita sepakat dengan pemerintah provinsi Jawa Tengah untuk mempercepat optimalisasi potensi migas di Jawa Tengah yang berkenaan dengan sumur minyak BUMD, KUD, maupun UMKM. Termasuk menggali potensi-potensi yang ada,” kata Taufan usai bertemu dengan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi di kantor gubernur di Semarang, Kamis 11 September 2025.
Dalam optimalisasi itu, lanjut ia, upaya yang akan dilakukan adalah inventarisasi. Setelah sumur-sumur minya itu terdata, lalu akan didaftarkan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Selanjutnya Kementerian ESDM akan menunjuk pengelola di masing-masing kabupaten/kota, baik BUMD, KUD, maupun UMKM, supaya bisa segera beroperasi.
"Pengelolaan ini penting, supaya nanti operasi dari sumur minyak masyarakat itu bisa disesuaikan dari segi keselamatannya, serta kesesuaian teknis agar bisa memenuhi persyaratan," ujarnya.
Ia menambahkan, terbitnya Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tersebut juga mencegah adanya pengeboran sumur minyak baru oleh masyarakat.
“Kami mengapresiasi langkah Gubernur Ahmad Luthfi yang telah menginstruksikan tidak boleh ada pengeboran sumur baru. Kebijakan itu bisa ditiru oleh daerah-daerah lain,” kata Taufan.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mendukung penuh upaya percepatan optimalisasi sumur minyak masyarakat, serta meminta kepada SKK Migas untuk terus mengawal tim yang sudah dibentuk Pemprov Jateng.
"Kita minta dikawal. Ini bagus, tidak hanya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah tapi langsung kepada masyarakat dan mendukung swasembada energi," katanya.
- BRI Permudah Nasabah dengan Layanan Weekend Banking dan Digital Banking di Libur Panjang
- Ekonomi RI Diprediksi Menguat pada Semester II
- Simak, Aktivitas Ini Bisa Meningkatkan IQ Loh
Sementara, Kepala ESDM Jateng, Agus Sugiharto menambahkan, potensi sumur minyak masyarakat cukup besar yakni mencapai sekitar 5.300 sumur.
Paling banyak terdapat di wilayah Blora. Tempat lainnya terdapat di Kendal, Batang, Boyolali, Sragen, Rembang, dan Jepara.
“Kami akan mendata kembali sumur-sumur tersebut agar bisa dioptimalkan, baik dari segi secara lingkungan, teknis, dan keselamatan,” katanya. (-)