Simak Alasan Presiden Jokowi Pilih Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto Masuk Kabinet Indonesia Maju

SetyoNt - Rabu, 15 Juni 2022 21:47 WIB
presiden Jokowi melantik dua menteri baru, Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto (dok. biro pers kepresidenan)

Jakarta, Jatengaja.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan resmi dilantik sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) bersama mantan Panglima TN, Hadi Tjahjanto yang dilantik sebagai Menteri ATR/BPN, di Istana Negara Jakarta, Rabu 15 Juni 2022.

Presiden Jokowi memberikan alasan memilih Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto sebagai menteri menggantikan Mendag Muhammad Lutfi dan Menteri ATR/BPN Sofyan DJalil pada Kabinet Indonesia Maju, antara lain keduanya memiliki rekam jejak dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Menurutnya, Zulkifli Hasan dengan pengalaman dan track record rekam jejak yang panjang akan sangat bagus untuk Menteri Perdagangan, karena sekarang ini urusan pangan yang berkaitan dengan rakyat ini memerlukan pengalaman lapangan.

"Memerlukan kerja-kerja yang terjun lapangan untuk melihat langsung persoalan, utamanya yang berkaitan dengan kebutuhan pokok rakyat," ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya usai pelantikan, Rabu (15/2022).

Dalam kesempatan sama, Zulkifli Hasan menyatakan kesiapannya untuk segera menjalankan tugas yang diamanahkan Presiden Jokowi kepada dirinya dengan segera menyelesaikan masalah terkait kebutuhan pokok di Tanah Air, termasuk ketersediaan minyak goreng.

“Saya kira background pengalaman yang panjang tentu akan membantu nanti segera menyelesaikan ketersediaan minyak goreng di manapun dan harga terjangkau. Itu yang paling penting sebenarnya,” ungkap Zulkifli.

Sedangkan untuk Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Presiden Jokowi menilai memiliki pengalaman sebagai mantan Panglima TNI periode 2017-2021 menjadikannya memiliki penguasaan di bidang teritori.

Presiden Jokowi menambahkan Hadi Tjahjanto juga dinilai sebagai seorang yang teliti dalam bekerja di lapangan sehingga diyakini mampu menyelesaikan masalah pertanahan di Tanah Air.

"Tadi malam saya sampaikan urusan yang berkaitan dengan sengketa tanah, sengketa lahan harus sebanyak-banyaknya bisa diselesaikan, yang kedua urusan sertifikat harus sebanyak-banyaknya juga bisa diselesaikan. Termasuk di dalamnya urusan lahan, tanah yang berkaitan dengan IKN," ucap Presiden.

Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera menyelesaikan masalah pertanahan di Tanah Air, khususnya masalah sertifikat rakyat yang hingga saat ini baru terealisasi 81 juta sertifikat dari total target 126 juta sertifikat.

"Itu target pertama yang segera saya realisasikan. Namun saya lihat di lapangan permasalahannya apa, apakah permasalahan itu masih K2 atau K3 itu juga akan kita selesaikan, tentunya berkoordinasi dengan instansi terkait supaya segera terealisasi untuk sertifikat milik rakyat tersebut," ujar Hadi.

Selain masalah sertifikat tanah, Hadi juga menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan masalah sengketa tanah di Tanah Air, termasuk masalah pertanahan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu dekat. "Insya Allah dalam waktu dekat kita akan sampaikan target berapa hari itu sudah bisa terealisasi," tandasnya. (-)

Tulisan ini telah tayang di soloaja.co oleh Kusumawati pada 15 Jun 2022

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS