Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Bumi di Banten Bertambah Jadi 1.378 Rumah
Jakarta, Jatengaja.com - Jumlah rumah warga yang rusak akibat dampak bencana gempa bumi M 6,6 di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada Jumat (14/1) terus bertambah.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pudalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah rusak rumah telah mencapai 1.378 unit rumah.
Dilansir dari bnpb.go.id, Minggu (16/1), pelaksana tugas (Plt), Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. menyebutkan sebanyak 278 unit rumah mengalami rusak berat, 323 unit rumah rusak sedang dan 777 unit rumah rusak ringan.
- Usai Gempa, Listrik di Banten Sudah Pulih 100 Persen
- Ditlantas Polda Jateng Sebutkan 33.586 Pelanggar Lalu Lintas Kena Tilang ETLE
- Analis Sebut Investasi Emas Tetap Cemerlang di Tahun 2022
Daerah yang paling terdampak gempa bumi adalah Kabupaten Pandeglang dengan 262 unit rumah rusak berat, 289 unit rumah rusak sedang dan 663 unit rumah rusak ringan.
Kemudian Kabupate Lebak dengan 16 unit rumah rusak berat, 13 unit rumah rusak sedang dan 108 unit rumah rusak ringan, dan Kabupaten Serang terdapat 10 unit rumah rusak sedang.
Selain provinsi Banten, guncangan juga menyebabkan beberapa rumah di Provinsi Jawa Barat mengalami kerusakan, seperti di Kabupaten Sukabumi tercatat 3 unit rumah rusak sedang dan 6 unit rumah rusak ringan, serta di Kabupaten Bogor terdapat 8 unit rumah rusak ringan.
Sementara, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto meminta Pemerintah Kabupaten Pandeglang segera mendata dan melakukan verifikasi rumah-rumah warga yang kondisi kerusakan.
Sehingga dengan data tersebut, maka bantuan dan dukungan lainnya dapat segera disalurkan kepada warga terdampak.
“Mohon nanti segera didata dan diverifikasi ulang, ya. Agar warga terdampak dapat segera kita bantu dan dukung untuk pemulihan,” kata Suharyanto. melakukan saat meninjau langsung terdampak gempa bumi Kabupaten Pandeglang, Sabtu (15/1). (-)