Rektor Undip Lepas Bantuan Mesin Penjernih Air ke Wilayah Bencana Sumbar

SetyoNt - Senin, 15 Desember 2025 23:48 WIB
Rektor Undip Pof Suharnomo (dua dari kiri) melepas Bantuan Mesin Penjernih Air ke Wilayah Bencana Sumbar. (Jatengaja.com/dok. Humas Undip)

Semarang, Jateng.com - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengirimkan mesin penjernih air ke wilayah terdampak bencana di wilayah Sumatera Barat (Sumbar), untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Rektor UNDIP, Prof Dr Suharnomo, SE, MSi, secara simbolis melepas pemberangkatan mesin yang diangkut menggunkana truk di kampus Undip Tembalang, Semarang, Senin 15 Desember 2025.

“Pengiriman tahap awal mesin penjernih air sebagai respons atas kebutuhan mendesak masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi,” katanya.

Prof Suharnomo memberikan apresiasi kepada Tim innovator yang diwakili Prof Dr I Nyoman Widiasa, ST., M.T. yang terlibat dalam misi kemanusiaan Undip, karena dari hasil observasi di lapangan, penyediaan air bersih merupakan kebutuhan penting selain bantuan medis.

“Berdasarkan kajian di lapangan, kebutuhan air bersih menjadi sangat krusial. Karena itu, hari ini Undip mengirimkan mesin penjernih air ke Sumatera Barat,” ujarnya.

Menurut rektor, ke depan tidak menutup kemungkinan akan mendistribusikan mesin tersebut ke wilayah bencana di Aceh dan Sumatera Utara, sebagai komitmen UNDIP yang menyeluruh tidak hanya membantu pemulihan fisik dan kesehatan masyarakat.

“Kami juga memastikan mahasiswa terdampak bencana tetap dapat melanjutkan studinya melalui pembebasan uang kuliah tunggal dan dukungan biaya hidup,” ujar Prof Suharnomo.

Sementara, Prof I Nyoman Widiasa menjelaskan teknologi yang dikirimkan UNDIP terdiri atas dua jenis mesin, yaitu mesin berkapasitas besar dan mesin berkapasitas kecil.

Mesin besar mampu mengolah air hingga sekitar 100–120 meter kubik per hari atau setara 100.000–120.000 liter per hari yang dapat melayani sekitar 5.000 orang per hari.

Adapun mesin kecil, dengan kapasitas sekitar 2–5 meter kubik per hari atau 2.000–5.000 liter per hari bisa mencukupi sekitar 250 orang per hari.

Mesin kecil sendiri lebih dirancang untuk menjangkau daerah terpencil yang memiliki keterbatasan akses distribusi dan juga untuk diletakkan di posko.

“Mesin ini mampu mengolah air keruh akibat banjir menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk kebutuhan sanitasi,” ujarnya.

Untuk menjalankan alat ini, UNDIP bekerja sama dengan Politeknik Negeri Padang yang mencarikan lokasi yang tepat dan mendistribusikan air. Distribusi air akan dilakukan dengan menggunakan mobil tangki air ke masyarakat yang membutuhkan.

Pengiriman mesin air bersih ini didukung melalui pendanaan Undip serta skema pengabdian masyarakat kebencanaan dari Diktisaintek.

Satu unit mesin yang diberangkatkan pada tahap awal dikirim langsung ke Padang melalui jalur darat, sedangkan tiga unit mesin lainnya dalam proses penyelesaian dan direncanakan akan menyusul ke sejumlah wilayah terdampak, termasuk Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara.

Sebelumnya, Undip telah mengirimkan dua gelombang tim relawan pada 2 Desember 2025 dan 10 Desember 2025 yang terdiri dari tenaga medis, dokter, paramedis, psikolog, serta tim trauma healing. IKA Medica Fakultas Kedokteran UNDIP juga mengirimkan relawan ahli medis dan bedah. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS