Puncak Haji di Arafah, 51 Jemaah Haji Dibadalhajikan Karena Wafat dan Sakit Berat

SetyoNt - Jumat, 08 Juli 2022 21:35 WIB
34 Jemaah Haji Indonesia Kondisi Sakit, Masih Dirawat di Arab Saudi (Jatengaja.com/dok. kemenag.go.id)

Arafah, Jatengaja.com - Sebanyak 51 jemaah Indonesia terpaksa harus dibadalhajikan dan 136 jemaah yang disafariwukufkan karena kondisinya sakit pada puncak haji di Arafah.

Puncak penyelenggaraan haji 1443 H/2022 M memasuki fase puncak, wukuf di Arafah. Lebih kurang satu juta jemaah berkumpul di padang Arafah, Jumat 8 Juli 2022.

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, sesuai komitmen pemerintah, semua jemaah haji yang berhalangan, harus dibadalhajikan atau disafariwukufkan.

“Tahun ini ada 51 jemaah yang dibadalhajikan dan 136 jemaah yang disafariwukufkan,” kata Menag di Arafah, dilansir dari kemenag.go.id, Jumat (8/7).

Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Haji, Alam Agoga Hasibuan menjelaskan ke-51 jemaah yang dibadalhajikan terdiri atas 29 badal haji karena wafat, 22 jemaah dibadalhajikan karena sakit berat.

Mereka yang sakit berat ini 10 dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dan 12 dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.

"Untuk jemaah safari wukuf, sebanyak 31 jemaah haji disafariwukufkan dengan berbaring di bus, 104 jemaah dengan posisi duduk di bus, dan ada 1 jemaah yang disafariwukufkan oleh pihak Rumah Sakit Arab Saudi," paparnya.

Alam menjelaskan proses safari wukuf menggunakan 10 bus dan satu bus cadangan. Selain tim kesehatan, setiap bus ditugaskan seorang khatib dan dua pembimbing ibadah.

"Nantinya di bus akan dilakukan proses safari wukuf, mulai dari khutbah wukuf hingga salat jamak qashar Zuhur dan Asar, serta talbiyah, zikir, dan doa," jelas Alam.

Kasi Bimbingan Ibadah Haji Daker Makkah Anshor menambahkan, ada 30 tim safari wukuf dan sejumlah tim medis dari KKHI Daker Makkah yang diterjunkan. Mereka antara lain bertugas mulai dari membimbing niat thaharah/bersuci jemaah, termasuk tayammum. Tim Kesehatan KKHI juga membantu wudlu jemaah uzur. Bagi jemaah yang tidak bisa berwudlu, mereka dibantu bisa bertayamum.

"Tim KKHI juga membantu jemaah mengenakan pakaian ihram, baik untuk laki laki atau perempuan," jelas Anshor.

Sementara tim bimbingan ibadah, mereka membantu melafalkan doa berihram, membimbing melafalkan niat salat sunnah ihram, membimbing niat haji, serta membimbing talbiyah sampai memasuki Arafah.

Di setiap bus, ada petugas yang membacakan khutbah wuquf dan imam salat jamak qashar Zuhur dan Asar," ujar Anshor.

"Mereka juga membimbing jemaah uzur untuk memperbanyak talbiyah, zikir, dan doa selama berada di Arafah," sambungnya.

Anshor menanbahkan, proses safari wukuf, sejak keberamgkatan dari KKHI menuju Arafah, lalu kembali ke KKHI ditargetkan berlangsung maksimal tiga jam. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS