Produser Ronny P Tjandra, Bakal Garap Film Waldjinah: Javanese Diva

SetyoNt - Kamis, 04 Agustus 2022 09:04 WIB
Produser Ronny P Tjandra (dua dari kiri) Bakal Garap Film Waldjinah: Javanese Diva (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateg)

Semarang, Jatengaja.com - Produser Ronny Paulus Tjandra bakal membuat film tentang maestro keroncong perempuan asal Solo berjudul ‘Waldjinah: Javanese Diva’.

Rencana untuk memproduksi film ‘Waldjinah: Javanese Diva’ disampaikan Ronny Paulus Tjandra usai menemui Gubernur Jateng di rumah dinas Puri Gedeh, Semarang, Rabu 3 Agustus 2022.

Menurut Ronny yang sekaligus sebagai penulis skenario dan sutradara film tersebut, menemui Gubernur Jateng untuk kulanuwun karena akan membuat sebuah film tentang Waldjinah yang merupakan warga Kota Solo.

“Kami rencananya akan shooting di Solo yang juga bagian wilayah Jawa Tengah. Terima kasih sudah diterima dengan baik oleh Pak Ganjar,” katanya.

Ronny menjelaskan film tersebut akan bercerita tentang perjalanan sosok Waldjinah dalam periode tahun 1952-1987 atau saat Waldjinah umur 7 tahun sampai 42 tahun.

Periode di mana Waldjinah berjodoh dengan bakat bernyanyi hingga berhasil mendulang kesuksesan dan menjadi maestro keroncong.

Keinginan membuat film tentang Waldjinah, lanjut Ronny berawal dari rekannya Ayu Sulistyawati yang mengatakan kalau putra Waldjinah, Bambang ingin membuat karya tentang ibunya sebagai penghargaan agar ibunya dimuliakan kembali, dikenang dan diingat oleh orang.

“Saya menganggap ini suatu keinginan yang sangat baik dan harus didukung. Berharap film ini dapat segera diproduksi dan diselesaikan dalam waktu dekat agar bisa ditonton langsung oleh Waldjinah yang tahun ini berusia 77 tahun,” ujarnya.

Ronny menambahkan sudah membidik beberapa aktor-aktris beken Indonesia untuk terlibat dalam proyek, serta menyiapkan satu scene khusus yang diperankan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo apabila mau ikut ambil bagian dalam film.

"Waldjinah ini sosok yang sangat kental budaya Jawanya. Kami ingin angkat itu sebagai latar film. Termasuk bagaimana ia menjadi ikon keroncong, kebaya, dan sanggul yang enggan dilepaskan,” katanya.

Sementara, Ganjar Pranowo mengatakan sosok Waldjinah sangat fenomenal. Musik keroncongnya juga menarik. Begitu juga dengan eratnya Waldjinah dengan kebaya, jarik, dan sanggul.

"Saya sudah dua kali ke rumah Waldjinah. Beliau mendongeng perjalanan kariernya, soal jarikan dan kebaya, dan bagaiman bertahan hidup di ujung kariernya. Kalau jadi, ini akan menjadi film yang sangat bagus,” jelasnya.

Ganjar juga berharap dalam penggarapan film itu nanti dapat melibatkan sejumlah komunitas yang ada. Baik komunitas musik khususnya keroncong maupun komunitas batik dan kebaya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS