Potensi Industri Kosmetik Sangat Besar

Sulistya - Jumat, 08 Maret 2024 07:54 WIB
Pameran Interbeauty Indonesia 2024 yang dilaksanakan bersamaan dengan Contract Manufacturing Expo (CMEI) 2024 dan Health+Beauty Expo 2024.

Jakarta, Jatengaja.com Potensi industri kosmetik, herbal, dan supplement di Indonesia tumbuh dengan sangat pesat dan besar. Berdasar sejumlah data, pertumbuhan pesat terjadi dalam industri kecantikan dan kesehatan di Indonesia

Melihat tingginya permintaan pasar, PT Nusaraya Asa Pameran (ASA Exhibitions) menyelenggarakan Pameran Interbeauty Indonesia 2024 yang dilaksanakan bersamaan dengan Contract Manufacturing Expo (CMEI) 2024 dan Health+Beauty Expo 2024. Ajang tersebut merupakan Pameran Dagang B2B Terintegrasi untuk produk kosmetik, herbal, suplemen, dan parfum.

Project Director ASA Exhibitions, Alex Chandra mengatakan, terdapat beberapa faktor yang mendukung potensi besar tersebut.di antaranya kebutuhan konsumen yang berkembang. Masyarakat Indonesia semakin menyadari pentingnya perawatan diri dan kesehatan. Hal ini mendorong peningkatan permintaan akan produk kosmetik, herbal, dan supplemen.

Kemudian keberagaman sumber daya alam, dimana Indonesia kaya akan sumber daya alam, termasuk tumbuhan herbal dan bahan alami lainnya yang dapat digunakan dalam produk kosmetik dan suplemen.

Kemudian, tren kecantikan alami dan organik. Adopsi gaya hidup sehat dan alami semakin berkembang di kalangan konsumen. Produk kosmetik, herbal, dan supplemen yang bersifat alami dan organik menjadi lebih diminati.

Dukungan Pemerintah

Menurut Alex, acara didukung oleh Pemerintah dan Asosiasi terkait melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI), dan LPPOM MUI.

Pameran bukan sekadar pertemuan bisnis, tetapi juga sebuah platform yang dirancang untuk merayakan dan memajukan industri kecantikan dan kesehatan di Indonesia.

“Dengan mengambil tagline Everyone Can be a Brand Owner, kami bangga menjadi bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan pertumbuhan entrepreneur di negeri ini,” kata Alex.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Mohamad Kashuri mengungkapkan, kosmetik, suplemen kesehatan dan obat tradisional saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar selain sandang, pangan, papan.

“Kita bayangkan mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur selalu terkait dengan kosmetik. Saat ini paradigma preventif itu lebih utama dibandingkan pengobatan oleh karenanya suplemen kesehatan menjadi kebutuhan dasar juga. Bagi seseorang yang tidak fit tentu akan selalu mengkonsumsi suplemen kesehatan,” ujarnya.

Selain itu, paradigma back to nature membuat seseorang lebih merasa aman.

“Terbukti di masa pandemi, industri yang paling bisa bertahan adalah industri kosmetik, suplemen kesehatan, maupun obat tradisional. Data menunjukan adanya peningkatan ekonomi yang luar biasa untuk kosmetik saja itu 6 persen setiap tahun hingga tahun 2028 nanti. Oleh karenanya ini peluang investasi, peluang untuk berbisnis,” jelas Kashuri.

Ketua Umum APSKI, Decky Yao mengungkapkan selama tiga tahun ini, pandemi Covid-19 mengubah segala aspek kehidupan seseorang baik secara sosial, gaya hidup hingga dunia kesehatan itu sendiri. Pelajaran dan pengalaman seperti bisnis ada yang berefek hingga bangkrut namun ada pula yang sukses besar. Salah satunya yang berkembang pesat selama pandemi covid yakni industri kesehatan.

Telkom - Huawei Percepat Adopsi Pemanfaatan AI bagi Dunia Usaha

"Semua berbondong-bondong mencari suplemen kesehatan yang bisa menangkal virus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, untuk memiliki fasilitas produksi yang memadai dan sesuai aturan izin produksi dibutuhkan proses waktu dan biaya yang tidak sedikit. Disaat itulah peluang bisnis tercipta, dimana seorang pengusaha yang ingin bergelut di industri kesehatan ini tanpa memiliki pabrik pun bisa memiliki produk merek sendiri dengan istilah menggunakan jasa maklon. Dan bisnis ini menjadi berkembang pesat,” jelas Decky.

Pameran Interbeauty Indonesia 2024 tidak hanya berupa pameran saja, namun juga menghadirkan 3 Conference selama 3 hari : Health & Beauty Innovation Conference, Indonesia Beauty Influencers Summit, dan The Rising Indonesia 2024 – hasil kerjasama dengan MeasureCommerce, perusahaan AI dan Big Data terkemuka asal Korea Selatan.

Diikuti oleh puluhan puluhan perusahaan sebagai exhibitors baik itu Manufaktur, Jasa Maklon, Supplier Packaging dan Bahan Baku dari Indonesia, Malaysia, Singapura, China dan India. Ini menjadi bukti bahwa Pameran Interbeauty Indonesia 2024 adalah platform internasional, yang mempertemukan berbagai pihak untuk berkolaborasi, berinovasi, dan tumbuh bersama. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS