Ponpes Tahfidz Alquran MAJT-Baznas Barhasil Cetak Santri Hafal 30 Juz Alquran Bersanad

SetyoNt - Kamis, 09 Oktober 2025 20:55 WIB
Santri tersebut adalah Adnan Baihaqi asal Brebes (depan dua dari kanan) berhasil mengatamkan 30 juz Alquran (dok. MAJT)

Semarang, Jatengaja - Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Alquran MAJT-Baznas yang berada kompleks Masjid Agung Jawa Tengah Kota Semarang berhasil mencetak santri yang hafal 30 juz Alquran bersanad.

Santri tersebut adalah Adnan Baihaqi asal Brebes berhasil mengatamkan 30 juz Alquran dalam waktu dua tahun enam bulan.

Adnan Baihaqi menuturkan bahwa keberhasilannya menyelesaikan hafalan 30 juz tidak lepas dari doa dan restu orang tua serta guru.

“Alhamdulillah ora tua mendukung dan terus mendoakan saya dari rumah,” ujar putra ketiga pasangan Bapak Saro’in dan Ibu Alfiah ini pada Haflah ke-6 Imtihan Tahfidz Semester I Ponpes Tahfidz Alquran MAJT-Baznas di Semarang, Senin (6/10/2025).

Adnan mulai belajar di Ponpes Tahfidz Alquran MAJT–Baznas pada Januari 2023 dan menuntaskan hafalan 30 juz pada Juni 2025 atau dalam waktu dua tahun enam bulan.

Haflah ke-6 Imtihan Tahfidz Semester I diikuti 31 santri, dengan rincian satu santri hafal 30 juz, satu santri hafal 25 juz, lima santri hafal 20 juz, empat santri hafal 15 juz, 10 santri hafal 10 juz, dan 6 santri hafal lima juz.

Pada kesempatan itu, selain penyerahan sertifikat sanad kepada santri penghafal 30 juz, juga dilakukan launching website pondok pesantren dengan alamat pesantren.majt.or.id, serta pemberian penghargaan kepada santri yang telah khatam 30 juz dan tiga santri berprestasi lainnya.

Baznas Jateng turut menyerahkan beasiswa pendidikan S1 senilai Rp64.540.000 yang diberikan secara simbolis oleh Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji.

Direktur Ponpes Tahfidz Alquran MAJT-Baznas, Dr. KH Muhammad Saifuddin, menyampaikan selamat kepada santri Adnan Baihaqi (27 tahun), santri asal Brebes yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz.

Ia menegaskan, Ponpes Tahfidz Al-Qur’an MAJT–Baznas memiliki kekhasan tersendiri dibanding pesantren tahfidz pada umumnya.

“Para santri yang telah hafal 30 juz harus benar-benar mutqin (kuat hafalannya), dengan bukti mampu menjadi imam salat tarawih selama sebulan penuh dengan membaca Al-Qur’an 30 juz, sebagaimana tradisi di MAJT,” ujarnya.

Pihak pesantren, imbuh ia, tidak serta-merta melepas para santri setelah menyelesaikan hafalan 30 juz, tapi bersama Baznas, pesantren tetap melakukan pemantauan dan pendampingan agar para alumni terus menjaga hafalannya.

Sementara, Ketua PP MAJT yang juga Ketua BaznasPusat, Prof. Dr. KH Noor Ahmad dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa penghafal Alquran hingga 30 juz adalah orang-orang pilihan dan istimewa.

Banyak yang berniat menghafal Alquran, namun tidak semua bisa menyelesaikannya. Banyak yang berhenti di tengah jalan.

“Alhamdulillah, hari ini ada santri yang sudah selesai 30 juz. Pesan saya, jaga hafalannya dan terus belajar,” ujarnya.

Ia menambahkan, MAJT akan terus mendukung program tahfidz. “Jika kamar santri kurang, akan kami tambah. Masih ada ruangan yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Ketua Baznas Jateng, Dr. KH Ahmad Darodji, dalam arahannya menyebut acara ini sebagai momen panen atau ngunduh hasil pembinaan santri.

“Hari ini kita menuai apa yang telah kita tanam, yakni santri yang sudah khatam 30 juz dengan sanad. Ini adalah santri kedua Ponpes MAJT–Baznas yang berhasil menuntaskan hafalannya,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS