Petani Kabupaten Banyumas Kembangkan Mina Padi, Penghasilan Bisa Capai Rp50 Juta

SetyoNt - Senin, 18 Juli 2022 20:58 WIB
Petani Kabupaten Banyumas berdialog dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Mereka kembangkan mina padi dengan penghasilan bisa capai Rp50 Juta. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Banyumas, Jatengaja.com - Petani Desa Panembangan Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas mengembangkan mina padi untuk meningkatkan penghasilan. Pengembangan mina padi dilakukan kelompok Tani Panembangan sejak 2021 yakni menanam padi sekaligus menebar benih ikan di sawah.

Menurut pengurus kelompok Tani Desa Panembangan, Narsono kalau dulu para petani hanya tanam padi, sejak 2001 hingga sekarang juga memelihara ikan jenis nila.

“Hasil produksi padi bisa lebih meningkat dan penghasilan dari ikan juga sangat banyak,” katanya di sela menerima kunjungan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Narsono menerangkan, hasil panen padi dengan konsep mina padi perhektarnya bertambah 6 kwintal. Setiap satu hektare, hasil jual padi rata-rata mendapatkan Rp27 juta. Sedangkan dari ikan perhektare bisa mendapatkan 1,2 ton ikan, dengan harga jual perkilonya mencapai Rp22.000.

“Jadi total pendapatan dari jual padi dan ikan rata-rata perhekare Rp50 juta. Tentu ini membuat petani lebih sejahtera karena sebelumnya tidak sebanyak itu,” ujar Narsono.

Sementara, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan konsep mina padi yang dilakukan petani Panembangan Kabupaten Banyumas sudah tepat. Apalagi, daerah itu termasuk daerah pegunungan dengan air yang sangat banyak.

“Area ini airnya banyak, maka kalau bisa dikombinasikan untuk mengoptimalkan pertanian akan sangat bagus. Kalau dulu orang hanya tanam padi, sekarang mereka dapat tambahan dari ikan dan hasilnya luar biasa,” ujarnya.

Program mina padi, lanjut Ganjar ternyata juga relatif mengurangi hama tanaman, karena hama yang nempel di batang padi akan langsung dimakan ikan.

Para penyuluh pertanian juga telah melakukan pendampingan sehingg diharapkan konsep mina padi yang sukses itu bisa ditularkan ke daerah lain yang memiliki kontur daerah sama.

"Daerah seperti ini banyak di Jateng, misalnya di Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung dan daerah pegunungan lain yang memiliki sumber air melimpah. Ini bisa dikembangkan dan tujuan akhirnya membuat petani kita lebih sejahtera,” kata Ganjar. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS