Petani di Wonogiri Pilih Tanam Sorgum Daripada Jagung, Ini Alasanya

SetyoNt - Rabu, 21 September 2022 16:48 WIB
Petani di Wonogiri menunjukkan hasil panen tanaman sorgum. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Wonogiri, Jatengaja.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memberikan bantuan benih sorgum sebanyak 500 kg dan pupuk NPK nonsubsidi sebanyak 5 ribu kg untuk mengoptimalkan pertanian sorgum di Kabupaten Wonogiri.

Bantuan diberikan melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah (Jateng) kepada petani sorgum di Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Wuryantoro, Sugeng Hariyadi, mengatakan bantuan yang mereka terima untuk tanaman sorgum di tiga desa di kecamatan setempat di areal lahan seluas 50 hektare.

“Dari 50 hektare sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa benih per hektar 10 kg, sehingga ada 500 kg benih. Selain benih juga mendapatkan bantuan pupuk NPK dengan jumlah per hektare sekitar 1 kuintal, totalnya 5 ton untuk mendukung tanaman sorgum,” katanya di Wonogiri, Rabu (21/9/2022).

Menurut Sugeng tanaman sorgum di wilayahnya sangat cocok. Dari pengalaman tahun lalu, produk sorgum bisa mencapai 4-5 ton per hektare sehingga saat ini sorgum di wilayah Wuryantoro masih disenangi petani dan juga masih menjadi pilihan. Mengingat dari hasilnya, mampu mengangkat perekonomian masyarakat.

Tidak hanya itu, terang pria asli Kediri Jawa Timur ini, penanaman sorgum sekaligus mampu mengurangi lahan tidur di masyarakat. Sebab tanaman sorgum mudah ditanam di mana saja di Wuryantoro.

"Dua tahun yang lalu bisa maksimal hasilnya, bisa mencapai 150 hektare di Kecamatan Wuryantoro. Kalau diberdayakan, mungkin tahun depan bisa lebih dari 150 hektare,” ujarnya.

Sementara, Ketua Kelompok Petani Widodo II Mojopuro, Sugimin mengatakan, mewakili petani sorgum telah mendapatkan bantuan untuk penamanannya.

"Kami juga menerima bantuan pupuk, itu semua sudah kami sampaikan ke petani. Hasilnya sudah ada yang sudah panen. Yang sudah panen dijual ke pengepul," kata Sugimin di Mojopuro.

Menurut Ketua Gapoktan Rahayu Widodo Kelurahan Mojopuro Surono, perbandingan antara tanaman sorgum dan tanaman jagung di wilayahnya saat ini lebih menguntungkan sorgum, karena biaya operasional lebih rendah.

Harga sorgum saat ini Rp 4.500 per kg, sedangkan jagung Rp 4.100-4.200 per kg, meski hasil untuk tonase tanaman jagung lebih tinggi namun biaya operasionalnya juga lebih tinggi.

“Hasil panen tanaman sorgum rata rata per hektare 5 ton sedangkan tanaman jagung 7-8 ton. Hanya saja biaya operasional sorgum rendah sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta, untuk jagung biayanya antara Rp8 juta higga Rp10 juta per hektare. hitungan petani dengan biaya rendah, petani milih sorgum,” ujar Surono. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS