Peringati 10 Muharam, PIMAJT Serahkan Santunan Kepada 378 Anak Yatim dan Yatim Piatu

SetyoNt - Senin, 08 Agustus 2022 22:52 WIB
Ketua PIMAJT Dr Hj Nur Kusuma Dewi MSi (kiri) menyerahkan santunan kepada 378 anak yatim dan yatim piatu (Jatengaja.com/Istimewa)

Semarang, Jatengaja.com - Memperingati 10 Muharam, Pengajian Ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMAJT) Semarang memberikan santunan kepada 378 anak yatim dan yatim piatu.

Ketua PIMAJT Dr Hj Nur Kusuma Dewi MSi menyatakan ke-378 anak yatim dan yatim piatu berasal dari sekitar MAJT dan panti asuhan yang tersebar di Kota Semarang.

“Dalam rangka 10 Muharam tahun ini bisa menyantuni 378 anak yatim dan yatim piatu. Masih-masing menerima santunan sebesar Rp500 ribu. Semoga ini bisa bermanfaat bagi anak-anak, khususnya untuk membantu meringankan beban kebutuhan,” katanya pada penyerahan santunan di aula MAJT di Semarang, Senin (8/8).

Nur Kusuma Dewi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Baznas RI, Baznas Provinsi Jawa Tengah serta para donatur di antaranya Universitas Wahid Hasyim, Universitas Dian Nuswantara dan Pands Collection.

Santunan kepada anak yatim dan yatim piatu yang diselenggarakan PIMAJT berjalan lancar meski dua tahun ada Pandemi Covid-19.

“Agenda tahunan kami tetap berjalan dan alhamdulillah tidak mengurangi semangat menyantuni anak yatim piatu. Jumlah anak yang disantuni semakin banyak karena banyak yang ditinggalkan orang tuanya karena meninggal akibat Covid,” ujarnya.

Total dana yang dikucurkan untuk santunan 378 ana itu senilai Rp189 juta. Penyerahan santunan disaksikan Sekretaris BP MAJT Drs KH Muhyiddin MAg serta pengurus PIMAJT.

Sementara, Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad yang sekaligus Ketua Badan Pengelola MAJT menyampaikan bahwa ada 38 juta anak yatim dan yatim piatu di Indonesia.

Jumlah itu bertambah karena orang tua mereka meninggal akibat Covid-19. Di Jawa Tengah ada sekitar 50 ribu anak yatim dan yatim piatu terdampak Covid-19 yang membutuhkan bantuan, terutama pendidikan.

“Baznas siap membantu mereka agar mendapatkan kesempatan belajar, termasuk di pesantren-pesantren. Mereka bisa menghubungi Baznas Provinsi agar dibantu untuk dapat meneruskan pendidikan. Hingga sekarang sudah ada sekitar 1.000 anak yang sudah dipondokkan melalui Baznas Jawa Tengah,” ujar Noor Achmad. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS