Pengamat Sentil AHY dan Demokrat Diam Soal Tender Gorden Rumdin DPR RI Rp 43 Miliar
Jakarta, Jatengaja.com – Pengadaan tender gorden rumah dinas (rumdin) anggota DPR RI yang menelan dana senilai Rp43 miliar mendapat sorotan dari berbagai pihak, karena dinilai anggaran terlalu besar di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab bahkan menyentil Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diam seribu bahasa terkait pengadaan tender gorden rumdin DPR RI senilai Rp43 miliar.
“AHY dan Demokrat tenang-tenang saja. Tak bersikap tegas bahkan cenderung diam saja. Apakah karena ketua BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) DPR RI adalah kader Demokrat atau ikut menikmati juga ya,” kata Fadhli dalam rilis, Rabu (11/5).
- Maluku dan Papua, Pertumbuhan Ekonominya Tertinggi
- Akhmad Sodiq Jadi Plt Rektor Unsoed Purwokerto
- Lebaran, Kunjungan ke Candi Borobudur Meningkat
- Telkom Fokus Kembangkan Bisnis Data Center Dan Cloud
- Awal Tahun, Telkom Sudah Bukukan Pendapatan Rp 35,2 Triliun
Padahal menurut Fadhli biasanya, AHY dan Partai Demokrat selama cukup kritis atas kebijakan DPR RI maupun pemerintah, tapi dalam pengadaan gorden rumah dinas anggota DPR RI senilai Rp43 miliar seperti ayam sakit.
Seharusnya AHY tampil di depan mengkritisi tender gorden senilai miliaran rupiah tersebut, karena BURT di ketuai oleh salah satu kader mereka. AHY, semestinya mampu mengontrol kader Demokrat yang memiliki wewenang mengawasi pengelolaan anggaran di internal DPR itu.
"Semestinya AHY mampu mengontrol kader untuk ikut mengawasi dan mengkritisi tender dan pengadaan gorden rumdin DPR itu," ujar Fadhli.
Alumnus UIN Jakarta itu menyayangkan sikap AHY dan Partai Demokrat yang terkesan setengah-setengah dalam menyikapi proyek pengadaan gorden bernilai fantastis tersebut.
"Sikap Demokrat terkesan setengah-setengah. Meskipun menolak tetapi seperti tak serius,” tandasnya. (-)