Pemprov Jateng Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana di Musim Penghujan 2022
Semarang, Jatengaja.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana pada musim penghujan 2022.
Kegiatan ape kesiapsiagaan diikuti 200 personel dari Basarnas, BPBD, Dinas Sosial, PMI, Baznas, BMKG, Dinas PU SDA, Dinas ESDM, Pramuka, TNI/Polri, ormas peduli bencana, serta sejumlah relawan.
Apel kesiapsiagaan dipimpin Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo di Halamanan Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan Semarang, Jumat 14 Oktober 2022.
- BAZNAS Jateng Himpun ZIS dari ASN Pemprov Jateng Capai Rp57 miliar
- Melalui POEMA Ajang Gali Potensi Mahasiswa Baru UPGRIS
- 141 BPR Jateng-DIY Berkumpul di BPR Arto Moro Bahas Kolaborasi
- Varra Nadia, Siswi SMPIT Izzatul Islam Juara 1 MTQ Tingkat Kabupaten Semarang
- Telkom Kembali Raih Penghargaan Internasional Golden Award
Gubernur Jateng, Ganjar menyatakan informasi dan respon cepat dari semua pihak terkait menjadi kunci pencegahan serta penanganan bencana.
“Infomasi seperti curah hujan dari BMKG, kondisi tanah dari badan geologi termasuk dari ESDM, maka kawan-kawan relawan, kades penting untuk mengetahui informasi ini supaya responnya bisa cepat,” ujarnya.
Agar bisa melakukan respon cepat, lanjut Ganjar, bisa dilakukan dengan melakukan pemetaan wilayah rawan bencana.
Setelah mengetahui potensi kebencanaan suatu daerah, pasokan data informasi cuaca dan penyiagaan personel perlu dikuatkan.
Menurut Ganjar apel kesiapsiagaan yang digelar untuk memastikan kesiagaan instansi terkait supaya personel dan peralatan serta logistik disigakan menghadapi terjadinya bencana.
“Di samping warga menggunakan ilmu titen untuk mengantisipasi bencana di daerah masing-masing,” ujarnya.
Selain itu juga agar instansi terkait melakukan blow up nomor-nomor darurat yang bisa dihubungi saat terjadi bencana.
“Apel hari ini kita undang relawan, dinas tumplek blek untuk siaga. Termasuk alatnya, kita mau saat digunakan berfungsi. Kita pantau agar bisa respon cepat,” tandasnya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas C. Penanggungan dalam kesempatan sama mengatakan kunci penanganan bencana adalah komunikasi dan kecepatan.
Oleh karenanya, Bergas meminta semua BPBD di 35 kabupaten/kota mengaktifkan posko serta aktif berkoordinasi dengan dinas terkait.
Apalagi saat ini beberapa kabupaten sudah terdampak cuaca ekstrem khususnya Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Banjarnegara, dan Semarang.
“Kuncinya komunikasi dan percepatan penanganan. Dari segi logisitik BPBD Jateng siap melakukan pendampingan, support, dan cover berkait dengan kebutuhan dan sekiranya ada kekurangan,” ujarnya.
Bergas menambahkan semua personel BPBD kabupaten/kota sudah siaga, didukung dengan relawan dan instansi terkait. Demikian pula dengan dana siaga benacana.
“Pemerintah bisa menggunakan belanja tak terduga bila terjadi darurat bencana. Semua OPD sudah diberikan anggarannya, tinggal syarat dan pendukung untuk bisa memanfaatkan dan menggunakannya untuk penanganan bencana,” jelasnya. (-)