Pemkot Semarang Bakal Gandeng Petani untuk Garap Aset Lahan Produktif
Semarang, Jatengaja.com – Pemerintah Kota (Pemkot) akan mamaksimalkan pemanfaatan aset, salah satunya dengan menggandeng petani agar bisa menggarap lahan tersebut.
Menurut, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu ada beberapa aset yang tercatat di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) adalah lahan produktif.
“Lahan produktif tersebut nanti kita rencanakan dialihkan ke Dinas Pertanian (Dispertan) agar bisa dikerjasamakan dengan petani dengan sistim sewa atau bagi hasil,” katanya dilansir dari semarangkota.go.id, Jumat 13 Oktober 2023.
- Hasil Panen Diyakini Surplus, Pemerintah Tetap Impor Jagung
- Karnaval Sapi Semarakkan Bulan Bakti Peternakan Boyolali
- KPK Jadwalkan Rabu Ini Periksa Syahrul Yasin Limpo Terkait Dugaan Korupsi di Kementan
- Pemkab Temanggung Dapat Batuan DAK Rp2,5 Miliar untuk Tingkatkan Produksi Ikan
- Tangani Kebakaran, Wali Kota Semarang Pindahkan Kantor Sementara ke TPA Jatibarang
Rencananya, lanjut Mbak Ita panggilan wali kota Semarang akan dilakukan sistem bagi hasil karena lebih tepat bisa membuat petani lebih nyaman. Persentase yang digunakan bisa 70 : 30 jika bahan-bahan dari Dispertan.
Bila bahan sepenuhnya biaya petani bisa dibagi 80 : 20 atau 90 : 10. Namun, untuk jumlah luasan yang bisa dikerjasamakan masih melakukan inventarisasi lebih lanjut.
“Kami sudah ada gambaran di beberapa wilayah, antara lain Gunungpati, Mijen. Selama ini, petani tidak berani memanfaatkan aset produktif di sana karena statusnya harus sewa,” ujarnya.
Mbak Ita menambahkan, proses inventarisasi tidak membutuhkan waktu lama, sehingga kerja sama bisa dilakukan. Agar kedaulatan pangan di Kota Lunpia akan tetap terjaga dengan program ini.
Selain itu, lanjut Mbak Ita, penjualan pertanian bisa dilakukan dengan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang siap menjual atau mendistribusi kepada pihak yang membutuhkan.
“Nanti tanaman yang ditanam bisa berupa makanan pendamping beras. Dari Kementerian Pertanian nanti kurasi apa saja tanaman yang bisa ditanam di Kota Semarang,” ujarnya. (-)