Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022 Turunkan Kematian Lakalantas di Jateng 72%

SetyoNt - Kamis, 17 Maret 2022 07:48 WIB
Direktur Lalu Lintas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryonugroho menyatakan, Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022 turunkan angka kematian akibat Lakantas 73%. (Jatengaja.com/dok. Humas Polda Jateng )

Semarang, Jatengaja.com - Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022 yang digelar Polda Jawa Tengah mampu menurunan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) hingga 72%.

Polda Jawa Tengah (Jateng) menggelar Operasi Kesalamatan Lalu Lintas Candi 2022 yang berlangsung 1-14 Maret 2022.

Direktur Lalu Lintas Polda JawaTengah (Jateng), Kombes Pol Agus Suryonugroho menyatakan, selama Operasi Kesalamatan Lalu Lintas Candi 2022 kasus meninggal akibat Lakalantas sebanyak 29 orang.

Sebelum adanya operasi dalam kurun waktu 15 hari di Jateng tercatat sebanyak 129 orang meninggal karena Lakantas, “Kasus orang meninggal karena Lakantas turun 100 orang atau 72 persen,” ujarnya.

Demikian pula dengan kasus Lakantas di Jateng, lanjut Agus selama Operasi Kesalamatan Lalu Lintas Candi 2022 terjadi penurunan sebanyak 632 kasus.

Kasus lakalantas turun 312 kasus atau 33% bila dibandingkan sebelum operasi dalam rentang waktu sama 14 hari kejadian lakantas di Jateng mencapai 944 kasus.

Lebih lanjut Agus, menyatakan cara bertindak selama Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022 yakni preemtif dan preventif. Cara bertindak preemtif dilakukan 60% dan preventif 40%.

Selama operasi tidak dilakukan penindakan. Adapun penindakan melalui tilang elektronik atau ETLE dilakukan sebagai bagian dari kegiatan rutin.

Sebab target utama dari Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022 adalah memutus mata rantai penyebaran Covid 19 dan meminimalisasi angka pelanggaran dan lakalantas.

“Selama operasi melalui gerai vaksin on the spot telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada 159.136 orang,” katanya.

Agus menambahkan selama Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022 tingkat pelanggaran lalu lintas di jalan raya berkurang. Tingkat ketertiban di jalan naik secara signifikan.

“Saya mengharapkan harus bisa menyuarakan tertib dari sendiri, tanpa harus ada polisi untuk kepentingan keselamatan di jalan,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS