Nana Sudjana Klaim Persediaan Pangan di Jateng Masih Aman Penuhi Kebutuhan Masyarakat

SetyoNt - Kamis, 17 Oktober 2024 00:02 WIB
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana klaim persediaan pangan masih aman. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com – Di musim kemarau ini, persediaan pangan di Jawa Tengah (Jateng) diklaim masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hal ini disampaikan penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng di Gedung Dewan, Semarang, Selasa (15/10/2024).

“Ketersediaan pangan di Jawa Tengah sampai saat ini masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.

Meskipun persediaan pangan mencukupi, lanjut Nana, Pemprov Jateng akan terus meningkatkan produktivitas pangan, khususnya komoditas padi bekerjasama dengan instansi terkait dan para petani.

Dikatakan Nana, mulai Oktober-November ini sudah mulai masuk musim hujan. Sejalan dengan itu, diharapkan terjadi pula peningkatan sejumlah komoditas pangan seperti padi, jagung, umbi-umbian, serta cabai dan bawang.

Sebab, Jateng selama ini juga menjadi salah satu provinsi penumpu pangan nasional, terutama padi dan beras, sehingga harus bisa mencukupi juga kebutuhan pangan daerah lain.

Upaya peningkatan produksi pertanian Jateng, kata Nana, terbantu dengan adanya bantuan pompanisasi dari pemerintah pusat. Sebanyak 5.134 unit pompa sudah didistribusikan di masing-masing kabupaten/ kota. Penggunaan bantuan pompa saat ini mencapai 93%.

“Kita terus berupaya, bantuan pompanisasi sangat membantu yang biasanya panen sekali bisa dua kali, biasa panen dua kali bisa tiga kali. Jadi ini sangat membantu produksi pangan di Jawa Tengah," katanya.

Pemerintah Provinsi Jateng berkomitmen untuk merealisasikan capaian luas tambah tanam (LTT) padi. Pada September 2024 lalu, LTT di Jateng mencapai seluas 65.140 hektar. Pada Oktober ini, capaiannya didorong hingga 105.000 hingga 110.000 hektar.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, Supriyanto menambahkan kebutuhan beras di Jateng sekitar 340.000 sampai 345.000 ton per bulan. Artinya, dalam sebulan harus panen minimal di lahan 100.000 hektare, dengan rata-rata produksi 5,5 sampai 5,6 ton per hektare.

“Artinya didapat antara 550.000 sampai 560.000 ton gabah kering giling. Kalau dikonversi ke beras 62,74%, ketemu angka 345.000 ton. Itu aman satu bulan,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS