Nana Serahkan Bantuan Modal Usaha Produktif Kepada 150 Mustahik Senilai Rp472,5 Juta
Pekalongan, Jatengaja.com - Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada ratusan warga senilai Rp472,5 juta.
Bantuan yang bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jateng itu diberikan kepada 150 mustahik produktif dan 30 pendamping mustahik di Kabupaten Pekalongan, Kendal, Batang, dan Kota Pekalongan.
Total bantuan yang diberikan kepada 180 penerima manfaat itu adalah Rp472.500.000 dengan perincian masing-masing Rp3 juta untuk 150 mustahik usaha produktif ditambah Rp100 ribu uang transport dan masing-masing Rp250 ribu untuk 30 pendamping mustahik.
- Wartawan Jateng Deklarasikan Pemilu Damai 2024, Sepakat Tak Publikasi Berita Bohong
- Inspektorat Jateng Klaim 1.706 Penyelenggaran Negara Telah 100% Sampaikan LHKPN ke KPK
- 65 Siswa SMP IT Izzatul Islam Khataman Al Quran di Puncak Gunung Andong
- Dorong Anak Muda Berkreasi, Festival Indonesia Adalah Kita Digelar Serentak di 6 Kota
- IDCloudHost Berkomitmen Dukung Industri Media Lokal Tingkatkan Keamanan dalam Hadapi Serangan Siber
Menurut Nana bantuan dari Baznas itu dalam upaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jateng.
“Percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem tidak dapat dilakukan pemerintah saja, namun butuh kolaborasi banyak pihak. Salah satu yang dilakukan Baznas Jateng untuk memberikan pendampingan dan pembinaan ekonomi kerakyatan,” katanya dalam penyerahan bantuan modal usaha produktif di Hotel Grand Dian, Kabupaten Pekalongan, Kamis (26/10/2023).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jateng tercatat sekitar 3,971 juta jiwa, atau 10,77% dari total penduduk Jawa Tengah.
Dari jumlah itu, sekitar 1,97% di antaranya masuk dalam kategori miskin ekstrem yang tersebar di 923 desa pada 17 kabupaten.
Kepada penerima bantuan, Nana meminta supaya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun dan mengembangkan usaha.
“Jumlah yang diberikan memang tidak begitu besar, namun cukup untuk memberikan rangsangan atau memacu masyarakat dalam berwirausaha,” ujarnya.
Penerima bantuan itu sebelumnya diberikan pembinaan dan pelatihan usaha oleh Baznas Jateng dan Pemda masing-masing.
Pada 2023, target penyaluran modal usaha produktif dari Baznas Jateng adalah 3.000 mustahik. Program itu direncanakan akan dilanjutkan pada tahun 2024 mendatang.
“Saya juga akan mengajak instansi terkait dan perusahaan melalui CSR untuk memiliki empati dan membantu masyarakat yang masih masuk kategori miskin,” tandas Nana.
Sementara, Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji menyatakan, bantuan modal usaha produktif untuk mustahik merupakan bentuk keseriusan dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Melalui program itu, Baznas Jateng bertekad untuk mengubah para mustahik ini kelak menjadi muzakki atau pemberi zakat.
“Mudah-mudahan tujuan ini berhasil. Maka kami berikan pelatihan kerja dan modal usaha produktif. Pendampingan dilakukan melalui penyuluh agama tingkat kecamatan. Mereka dekat dengan penerima sehingga monitoring dapat berjalan baik,” jelasnya.
Beberapa bidang usaha yang dilakukan para penerima bantuan itu meliputi kuliner, toko kelontong, laundry, konveksi, jasa bengkel, pertanian, perikanan, dan peternakan.
“Ke depan kami akan memberikan penghargaan khusus kepada para mustahik yang sudah berhasil menjadi muzakki,” tandas Darodji. (-)