Museum Sonobudoyo, Mengintip Jawa Tempo Dulu
Jakarta, Jatengaja.com - Ketika anda tengah berada di Kota Yogyakarta, sempatkanlah mampir ke Museum Sonobudoyo. Museum ini menarik dikunjungi karena salah satu tujuan wisata yang menarik dan edukatif.
Museum yang berada tepat di sebelah utara Alun-Alun Lor Keraton Yogyakarta itu, selain menjadi destinasi wisata, tempat ini juga menyimpan berbagai macam koleksi dan artefak dari berbagai zaman yang menarik untuk dilihat dan disimak.
Bila merujuk pada sejarahnya, seperti dikutip dari www.trenasia.com, museum ini telah berdiri sejak era kolonial tepatnya pada tahun 1934 dan diresmikan setahun kemudian oleh Raja Kesultanan Yogyakarta pada saat itu yakni Sri Sultan Hamengkubuwono XIII.
Koleksi yang dimiliki museum ini juga cukup beragam mulai koleksi era prasejarah hingga koleksi ketika Pulau Jawa telah memasuki era kerajaan bercorak Hindu dan era kerajaan bercorak Islam.
- Gempa 6.4 Magnitudo Guncang Bantul di Laut 86 Km Barat Daya
- SIG Salurkan 489 Hewan Kurban di 20 Provinsi
- Menilik Pengelolaan UMKM, BPR Arto Moro Studi Banding ke Turki
Memasuki pintu masuk museum pengunjung akan disuguhkan pemandangan rumah joglo yang megah. Pada bagian ini terdapat peralatan dan perlengkapan gamelan yang dapat kita lihat. Berlanjut ke ruang berikutnya terdapat koleksi lainnya seperti koleksi peninggalan manusia pra sejarah hingga koleksi manuskrip tulisan yang berasal dari era lampau.
Ruangan di meseum ini terbagi menjadi beberapa bagian. Terdapat ruangan yang menampilkan ragam bentuk senjata seperti keris, tombak, pedang dan lain sebagainya. Senjata ini dipakai oleh masyarakat jawa pada tempo dulu.
Aneka Wayang
Kemudian terdapat pula ruangan yang menampilkan berbagai macam jenis wayang yang ada dan berkembang di Jawa. Berbagai pakaian adat dan ragam jenis batik juga ditampilkan di museum ini. Museum Sonobudoyo juga mewarisi beberapa peninggalan Keraton Yogyakarta yang dihibahkan dan dipajang di dalamnya.
Museum Sonobudoyo juga berkembang menjadi museum yang modern dan interaktif. Hal ini terlihat dari adanya penggunaan audio visual. Penggunaan peralatan seperti akan memudahkan pengunjung untuk belajar dan memahami dari setiap koleksi yang dipamerkan di museum ini. Pengunjung seakan diajak kembali ke masa lalu dengan menyimak berbagai penjelasan dari koleksi yang ditampilkan.
- Lakukan Teknik Pernapasan Ini, Ampuh Meredakan Cemas
- Dukung Investasi dan Laju Bisnis, Pemkot Semarang Komit Permudah Perizinan
- Mahasiswa Diajak Geluti Wirausaha
Selain display museum yang telah dilengkapi dengan audio visual, ruangan di dalam museum ini juga sudah dilengkapi pendingin udara. Hal ini tentunya membuat nyaman pengunjung karena akan selalu merasa sejuk ketika berkeliling sembari melihat koleksi museum. Tiket masuk museum ini juga terjangkau. Hanya dengan Rp10.000 pengunjung dapat menikmati museum yang interaktif sekaligus menambah wawasan. 9-)