Mobil Listrik GATe Bakal Digunakan Layani Angkutan Penumpang di Bandara YIA

SetyoNt - Sabtu, 05 Maret 2022 11:43 WIB
Kendaraan listrik yang dikembangkan oleh Fakultas Teknik UGM, Gadjah Mada Airport Transporter electric (GATe), akan digunakan untuk layanan transportasi di Yogyakarta International Airport (YIA).

Sleman, Jatengaja.com - Mobil listrik Gadjah Mada Airport Transporter electric (GATe) yang dikembangkan oleh Fakultas Teknik Universita Gajah Mada (UGM) Jogja bakal digunakan untuk layanan transportasi penumpang di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

Ketua tim pengembang mobil listrik GATe, Ir. Muh. Arif Wibisono, S.T., M.T., D.Eng., IPM, ASEAN Eng menyatakan, mobil GATe yang dikembangkan mulai tahun 2019 didesain sebagai kendaraan bandara berkecepatan rendah di bawah 25 km/jam, dengan kapasitas 4-6 orang. Mobil listrik GAte menggunakan baterai lithium yang bisa menempuh jarak hingga 70 km setelah diisi daya selama 6-7 jam

Untuk tahap awal, Fakultas Teknik UGM telah menyerahkan satu dari rencana tujuh unit mobil listrik GATe yang telah diproduksi kepada PT. Angkasa Pura I selaku pengelola bandara YIA di Balarung UGM, Jumat (4/3).

"Rencananya ada tujuh unit mobil listrik GATe, tetapi sementara satu unit dulu yang sudah selesai. Secara simbolis kami serahkan kepada AP I untuk penggunaan di Bandara YIA,” kata Arif.

Dalam pengembangan GATe, lanjut Arif, tim peneliti berupaya meningkatkan penggunaan komponen lokal, sesuai dengan Peraturan Presiden yang mengatur tentang penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Sebenarnya hampir semua bisa kita produksi sendiri tapi masih dalam skala prototipe, sehingga butuh proses lagi untuk mencapai keandalan untuk dipakai oleh konsumen. Saat ini sudah sekitar 50-60 persen,” kata Arif.

Ia menambahkan, tim peneliti akan terus melakukan pengembangan pada GATe hingga jumlah komponen yang bisa diproduksi meningkat.

Prototipe GATe sendiri telah diuji di beberapa lokasi, di antaranya di lingkungan kampus UGM, Bandara YIA, dan Candi Borobudur, dengan berbagai pengukuran performa yang dibutuhkan.

“Sekarang kita masuk ke tahun ketiga untuk finalisasi, jadi ini sudah cukup matang. Tinggal mungkin ada beberapa perbaikan nantinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen seperti apa,” jelasnya.

Riset kendaraan listrik untuk kebutuhan khusus dilakukan melalui kerja sama LPDP dengan Direktorat Penelitian UGM. Fakultas Teknik UGM juga menerima bantuan Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Angkasa Pura I untuk pembuatan dan pengembangan GATe.

Dokumen Serah Terima ditandatangani oleh Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D. dan General Manager PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama, disaksikan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.

Dalam sambutannya, rektor menyampaikan apresiasi kepada PT Angkasa Pura I. Ia berharap kendaraan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pelayanan di bandara.

“Ini adalah suatu penghargaan bagi kami di UGM, dan juga sebagai pengujian untuk produk yang telah dibuat. Jika diperlukan tentunya akan dilakukan perkembangan untuk perbaikan kualitas sehingga menjadi lebih baik,” kata Rektor.

Rektor menambahkan, produk ini diharapkan dapat digunakan tidak hanya di YIA tetapi juga di berbagai bandara di Indonesia, sebagai alternatif bagi kendaraan untuk transportasi bandara yang diimpor dari berbagai negara.

“Tentu kami berhadap bandara di Indonesia akan memanfaatkan mobil listrik buatan kita sendiri,” ucapnya. (-)

Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Ties pada 05 Mar 2022

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS