Luar Biasa, BNI Bagikan Dividen Senilai Rp7,32 Triliun

SetyoNt - Rabu, 15 Maret 2023 23:12 WIB
Ilustrasi BNI. (TrenAsia/Ismail Pohan)

Jakarta, Jatengaja.com - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk memutuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk membagikan 40% laba bersih dalam bentuk dividen senilai Rp7,32 triliun untuk tahun buku 2022.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, dividen yang dibagikan pada tahun buku 2022 ini 2,69 kali lipat lebih besar dibanding pembagian deviden pada tahun buku 2021 senilai Rp2,72 triliun.

"Dengan demikian, nilai dividen perlembar ini ditetapkan Rp392 perlembar atau lebih tinggi dibanding tahun lalu sebesar Rp146 perlembar," ujar Royke dalam konferensi pers RUPST Tahun Buku 2022 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu, 15 Maret 2023 dilasnir dari trenasia.com jaringan Jatengaja.com.

Lebih lanjut, Royke menyatakan dengan memperhitungkan komposisi kepemilikan pemerintah sebesar 60%, maka BNI akan menyetorkan dividen senilai Rp4,39 triliun ke Kas Rekening Umum Negara.

Sedangkan atas kepemilikan 40% saham publik, maka dividen senilai Rp2,92 triliun akan dibagikan sesuai dengan porsi kepemilikan masing-masing pemilik saham.

"Sedangkan 60 persen laba bersih sebesar Rp10,69 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan bisnis berkelanjutan ke depan," tutur Royke.

Royke menambahkan pula bahwa kenaikan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menjadi 40% pada tahun ini ditetapkan seiring dengan kinerja keuangan perseroan yang terus membaik dengan capaian laba bersih sebesar Rp18,3 triliun atau tumbuh 68% secara year-on-year (yoy) dari Rp10,98 triliun pada 2021.

Capaian laba bersih ini pun menjadi catatan rekor tertinggi sepanjang masa bagi perseroan sehingga keputusan untuk menaikkan rasio pembayaran dividen pun menjadi keniscayaan.

Pada tahun buku sebelumnya, BNI membagikan dividen kepada pemegang saham dengan dividend payout ratio sebesar 25% dari laba. Dengan demikian, dividen yang dibagikan untuk tahun buku 2021 tercatat sebesar Rp2,74 triliun.

"Perseroan juga mampu mengelola rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada level yang sehat, mencapai 19,19% per 31 Desember 2022 sehingga kami memiliki dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar," kata Royke. (-)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 15 Mar 2023

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS