Laju Inflasi Jateng Bulan April 2024 Aman Terkendali Diangka 0,20 Persen

SetyoNt - Kamis, 02 Mei 2024 23:42 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno menyatakan inflasi bulan April 2024 terkendali. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Indikator makro inflasi di Jawa Tengah (Jateng) pada April 2024 dalam kondisi aman dan terkendali diangka 0,20 persen, lebih rendah dari nasional .

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, inflasi pada April 2024 sebesar 0,20 persen secara month on month (MoM) lebih rendah dari inflasi nasional yang sebesar 0,25 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno menyatakan, terkendalinya inflasi tersebut tidak lepas dari peran berbagai pihak yang turut berupaya menjaga ekonomi makro tetap stabil.

"Inflasi harus dipantau setiap hari, karena perkembangannya sangat dinamis, sehingga kolaborasi bersama untuk mengendalikan inflasi harus kita lakukan," kata Sumarno di kantor BPS Jateng, Kamis (2/5/2024).

Menurut Sumarno berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk pengendalian inflasi, di antaranya meningkatkan sinergitas dengan pemkab/pemkot untuk bersama-sama melaksanakan program-program pengendalian inflasi. Seperti Gerakan Pangan Murah, cadangan pangan pemerintah, pemberian subsidi harga pangan, serta fasilitasi distribusi pangan.

Program “Pendawa Kita” juga dapat direplikasi kabupaten/kota di Jateng sebagai upaya pengendali inflasi. Program itu sudah direplikasi di Kudus, Banyumas, Wonogiri, Cilacap, Wonosobo, Rembang, Surakarta, dan Kota Tegal.

"Kami berharap Pendawa Kita juga direplikasi di kabupaten/kota lain," pintanya.

Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Dadang Hadiwan menyampaikan, inflasi Jawa Tengah pada April 2024 tercatat sebesar 0,20 persen.

"Dilihat dari kelompok pengeluaran, inflasi April 2024 salah satunya dipengaruhi transportasi, terutama transportasi antarkota, perawatan pribadi, dan jasa lainnya," katanya.

Lima komoditas dengan andil atau sumbangan inflasi secara MoM dibandingkan antara Maret dengan April 2024, yaitu bawang merah, emas perhiasan, angkutan antarkota, bawang putih, dan minyak goreng.

"Di sisi lain, andil deflasi terjadi karena komoditas beras, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan buncis," katanya. (-)

Editor: SetyoNt
Tags ApriljatenginflasiBagikan

RELATED NEWS